Beton ramah lingkungan dari bahan serbuk limbah kaca dan fly ash besutan mahasiswa UNY. Dok: istimewa
Dalam proses eksperimen, Eka Nur Wahyu Setyorini mengatakan mereka membuat tiga buah beton untuk diuji kekuatannya di Laboratorium Bahan Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
Untuk pengujian beton pertama dilakukan dengan mengombinasikan antara superplasticizer 1,60 persen dan VMA 0,24 persen. Berdasarkan pengamatan visual pasca mixing, adonan beton segar menunjukkan adanya bleeding yang cukup parah hingga menunjukkan adanya segregasi.
Untuk pengujian beton kedua dilakukan dengan mengombinasikan superplasticizer 0,60 persen dan VMA 0,30 persen. Komposisi superplasticizer yang digunakan merupakan dosis terendah yang disyaratkan pada product data sheet Sika Viscocrete-1003 dengan pertimbangan untuk meminimalisir bleeding yang timbul pada saat proses mixing. Berdasarkan pengamatan visual, adukan beton segar tidak menunjukkan adanya bleeding dan segregasi.
"Pengujian beton ketiga dilakukan dengan mengombinasikan superplasticizer 0,8 persen dan VMA 0,24 persen. Berdasarkan pengamatan visual adukan beton segar tidak menunjukkan adanya bleeding dan segregasi," katanya.