Ilustrasi kawasan mangrove (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Menurut Rahmawati, Avicennia marina memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antivirus SARS-CoV-2, karena mampu memproduksi senyawa metabolit yang memiliki bioaktivitas meliputi antivirus, antiinflamasi, antioksidan, dan antihipertensi. Namun di sisi lain, mangrove ini merupakan tanaman konservasi sehingga penggunaannya perlu dibatasi guna mempertahankan keseimbangan ekosistem.
Hal tersebut pun mendorong Rahmawati untuk bisa menggali kembali alternatif lain sebagai pengganti tanaman mangrove tersebut, yakni pemanfaatan jamur endofit dalam jaringan tanaman mangrove A. marina.
“Jamur endofit merupakan mikroorganisme simbion dalam jaringan mangrove yang mampu memproduksi metabolit sama dengan inangnya. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai alternatif penggunaan tanaman mangrove untuk tujuan konservasi. Jamur endofit juga memiliki siklus hidup yang pendek, sehingga mampu memproduksi metabolit dalam waktu singkat, jika dibandingkan dengan tanaman mangrove yang memiliki siklus hidup relatif panjang,” terangnya.