Limbah Tongkol Jagung Disulap Jadi Biodegradable Foam

Sleman, IDN Times - Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengolah limbah tongkol jagung menjadi biodegradable foam. Biodegradable foam ini dapat digunakan sebagai inovasi pengganti packaging konvensional seperti plastik maupun styrofoam yang sulit terurai.
1. Limbah plastik dan styrofoam semakin tidak terkendali
Kelompok tersebut terdiri dari Faradiba Aulia, Devi Priyanti, Siti Inayah (Program Studi Teknik Pertanian), Dhea Umi Amalia (Program Studi Kimia) dan Hanifah Susilaningtyas (Program Studi Teknik Kimia), dengan bimbingan dari Joko Nugroho Wahyu Karyadi, Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem.
Menurut Faradiba, ide penelitian bermula dari permasalahan semakin tidak terkendalinya limbah packaging, baik berupa plastik maupun styrofoam. Limbah inipun semakin meningkat di saat pandemi COVID-19 yang memaksa masyarakat tetap di rumah yang berakibat kegiatan berbelanja secara online turut meningkat.
Sementara itu, limbah tongkol jagung di Indonesia juga cukup melimpah. Hal ini dilihat dari data Kementerian Pertanian tahun 2007, dari 12 juta ton/tahun produksi jagung akan menghasilkan 8 juta ton/tahun limbah tongkol jagung. Sedangkan, potensi limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal.
“Karenanya penelitian biodegradable foam berbasis tongkol jagung ini dibuat sebagai inovasi eco-friendly packaging yang sifatnya ramah lingkungan dan mudah terdegradasi," ungkapnya pada Senin (13/9/2021).