Sleman, IDN Times - Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Gizela Aulia Agustin (Biologi 2018), Latifa Shafa Maura Selohadi (Biologi 2019), Jauza Firdhausy Haura Hasna (Perikanan 2019), dan Lukman Yulianto (Teknik Kimia 2020) meneliti potensi mikroalga untuk menangani tumpahan minyak di perairan.
Gizela menjelaskan, tumpahan minyak di perairan lepas terbukti membawa krisis pada ekosistem laut. Contohnya kasus Deepwater Horizon oil spill di Teluk Meksiko yang mengakibatkan area seluas 176.100 km2 terkena (Burd et al., 2020). Sementara di Indonesia kasus tumpahan minyak terbesar terjadi di Teluk Balikpapan pada 2018 dengan tumpahnya 1.237.619 barel minyak mentah (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2021).
"Minyak bumi mengandung senyawa hidrokarbon yang bersifat karsinogenik, mutagenik dan toksik (Jakovljevic et al., 2020). Salah satu jenis hidrokarbon dalam minyak mentah ialah senyawa PAH berupa naphthalene, phenanthrene, pyrene, dan benzo[α]pyrene," ungkapnya pada Minggu (29/8/2021).