Potret Nayla Ilma, mahasiswa berprestasi UII (instagram.com/naelikaaa)
Perjalanan perempuan yang kerap disapa Nayla tersebut dimulai dari terpilihnya ia sebagai salah satu siswa yang eligible untuk masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dari MAN 1 Yogyakarta. Menurutnya, pada 2022 pihak sekolah mendapat kuota cukup banyak untuk mendaftarkan siswanya pada program tersebut. Di antara banyak temannya yang berhasil masuk program SNMPTN, Nayla menduduki posisi empat.
Di saat yang bersamaan dengan akan mendaftar PTN, UII melakukan pembukaan beasiswa kuliah yang dari situ Nayla meminta saran kepada orangtuanya atas keberlanjutan pilihan pendidikannya.
"Diskusi lah aku dengan orangtua, kira-kira bagaimana apakah aku mengambil beasiswa atau mengejar PTN saja," kata Nayla saat dihubungi IDN Times Jogja pada Kamis (23/10/2025). Pendapat orangtuanya pun terbagi, ibunya ingin ia ambil beasiswa UII, sedangkan sang ayah tetap ingin dirinya kuliah di PTN.
Di satu sisi, Nayla sudah merasakan lelahnya bekerja sampingan sambil belajar. Ibunya pun berterus terang bahwa jika mengambil PTN, ia khawatir tak bisa membiayai sepenuhnya biaya kuliah. Terlebih, ada rasa kekhawatiran jika mendapat Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi sebab keluarga mereka sendiri termasuk golongan menengah, tapi sempat terpuruk ketika COVID-19. Hal ini membuat Nayla tak memungkinkan untuk mendaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Nayla menjelaskan bahwa ada banyak jenis beasiswa yang ditawarkan oleh UII dan ia memilih melalui program yang bernama Santri Unggulan. Mulanya, ia sempat meragukan apa bisa ia yang bukan santri mengajukan pada program tersebut. Meski begitu, ia tetap mencoba apalagi syarat seperti prestasi, kemampuan bahasa Inggris, dan bahasa Arab yang mumpuni telah ia kuasai.
"Kuota (SNMPTN) yang aku dapat tadi aku lepas, dan diberikan kepada yang rangking di bawahnya lagi," Kata Nayla.