Yogyakarta, IDN Times - Terhitung sejak tanggal 1 Januari 1946 sampai 17 Agustus 1950, Daerah Istimewa Yogyakarta pernah menjadi Ibu kota Negara Indonesia. Meski saat itu sudah Indonesia sudah menyatakan kemerdekaan, tetapi Belanda masih mengancam kedaulatan lewat agresi militer yang mereka lancarkan.
Serangan Umum 1 Maret adalah jawaban atas terjadinya Agresi Militer Belanda II dengan menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai medan tempur. Kondisi Yogyakarta pada saat itu tak kalah mencekam dibandingkan Jakarta sampai akhirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat bersatu padu untuk menyerang Belanda, tepat pada 1 Maret 1949.