Sleman, IDN Times - Keberadaan sarung tangan lateks sangat dibutuhkan di masa pandemik COVID-19, terutama bagi tenaga kesehatan. Namun, limbah sarung tangan lateks yang jumlahnya besar ini menimbulkan masalah baru bagi lingkungan.
Untuk mengatasi persoalan limbah sarung tangan lateks, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Mandrea Nora (2019), Aditya Yuan Pramudyansyah (2018), Rangga Indra Riwansyah (2019), dan Nanda Tasqia Amaranti (2019) serta didampingi Dosen Kimia FMIPA UGM Mokhammad Fajar Pradipta mengubah limbah sarung tangan lateks jadi bahan bakar diesel.