Bangkai motor yang terbakar tergeletak usai terjadi kericuhan di Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (4/7/2022). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Julukan “Gotham City” bukan tanpa sebab disematkan pada Babarsari, lho. Kawasan ini dikenal sebagai tempat yang kerap mengalami kerusuhan dan bentrokan antarkelompok, terutama antar komunitas pendatang dan penduduk lokal. Sejak beberapa dekade terakhir, Babarsari menjadi pusat berbagai bentrokan etnis yang sering dipicu oleh perbedaan kepentingan sosial dan ekonomi. Beberapa insiden kerusuhan besar bahkan telah terjadi di daerah ini, dan setiap kali ada bentrokan, nama Babarsari selalu muncul sebagai lokasi yang penuh dengan konflik.
Dimulai dari kerusuhan antar mahasiswa perguruan tinggi swasta dari luar Yogyakarta pada tahun 2007. Jadi, salah satu kelompok yang berasal dari luar DI Yogyakarta mendatangi sebuah kost di kawasan Tambakbayan, Babarsari. Ini mengakibatkan tiga orang alami luka bacok.
Kemudian pada tahun 2012 dan 2018, Babarsari kembali masuk berita karena adanya bentrokan antara warga sekitar dan pendatang. Sebenarnya, kedua bentrokan ini muncul oleh beberapa orang saja, akhirnya gesekan pun timbul dan menyulut lebih banyak orang sampai bentrokan terjadi.
Kerusuhan meledak kembali, pada tahun 2020, komunitas ojek online (ojol) yang bentrok dengan kelompok debt collector. Lagi dan lagi, peristiwa ini berasal dari konflik antara beberapa orang, yakni antara tukang ojek yang dihentikan oleh debt collector di jalan. Peristiwa ini pun melebar menjadi kerusuhan setelah para ojol mendatangi kantor debt collector.
Akhirnya, kasus yang sangat viral pada bulan Juli 2022. Perseteruan terjadi di tempat karaoke karena adanya pengunjung yang enggan membayar. Ini pun memicu bentrok sesama warga, bahkan bentrokan ini sampai membakar toko mebel dan kerusakan beberapa ruko serta motor. Guys, karena nama Babarsari Jogja sudah terlanjur buruk, banyak yang mengira terjadi kerusuhan, padahal gak.
Karena seringnya terjadi gesekan, Babarsari Jogja pun memperoleh julukan Gotham City, kota fiksi Batman yang isinya mayoritas penjahat. Oh iya, ada juga yang sengaja bikin plesetan Babarsari sebagai ‘Barbarsari’.
Di samping itu, kawasan ini juga dikenal sebagai daerah dengan tempat hiburan malam yang ramai. Kehadiran berbagai tempat karaoke, kafe, dan pusat hiburan malam lainnya berkontribusi pada citra negatif Babarsari. Kehadiran tempat-tempat tersebut sering diiringi dengan keributan dan tindak kejahatan. Ini juga yang menyebabkan banyak orang memandang Babarsari sebagai kawasan yang kurang aman, mirip dengan Gotham City dalam dunia fiksi yang penuh dengan kriminalitas.