5 Data Selain Skripsi yang Harus di-Backup Mahasiswa Akhir

Pejuang skripsi wajib baca, jangan sampai menyesal

Sebagai mahasiswa semester akhir, kamu pasti pernah mendapat peringatan untuk terus membuat backup untuk skripsimu, kan? Mungkin kamu pernah membaca rekomendasi tempat melakukan backup itu. Mungkin juga kamu pernah melihat berita tentang nasib beberapa mahasiswa yang tidak menyimpan backup skripsi mereka dan kemudian menyesal ketika laptop mereka rusak atau hilang.

Memang, bagi pejuang skripsi, backup naskah bagaikan bisa menentukan hidup dan mati. Namun, tahukah kamu bahwa masih ada data lainnya yang gak kalah penting untuk di-backup? Yuk, cari tahu apa saja data itu dari daftar di bawah ini!

1. Chat dengan dosen

5 Data Selain Skripsi yang Harus di-Backup Mahasiswa Akhirilustrasi orang menggunakan handphone (pexels.com/ Keira Burton)

Pesan-pesanmu dengan dosen mungkin terlihat remeh, tapi sebenarnya pesan itu bisa saja menjadi penentu di saat-saat penting. Dosen pembimbingmu terlalu sibuk sehingga harus menyuruhmu memasukan tanda tangannya ke lembar persetujuan? Backup percakapan itu sebagai bukti bahwa kamu tidak memalsukan tanda tangannya. Dosen pengujimu sudah menyetujui revisi? Dosen pembimbing sering mengubah-ubah janji? Dokumentasikan semuanya agar kamu punya bukti kalau nantinya diperlukan.

Jangan lupa untuk selalu memanfaatkan fitur backup chat di media sosial yang kamu gunakan. Walaupun akan ter-backup secara otomatis, tidak ada salahnya untuk tetap mengecek secara berkala. Karena, bisa saja tiba-tiba terjadi eror atau kapasitas handphone tidak memadai. Kamu bisa juga melakukan backup dengan cara screenshot pesan-pesan dan menyimpannya dalam folder tersendiri.

2. Literasi

5 Data Selain Skripsi yang Harus di-Backup Mahasiswa Akhirilustrasi membaca berita (Pexels/Kaboompics.com)

Literasi sama pentingnya dengan skripsi. Kehilangan literasi yang penting bisa saja berarti kamu kehilangan bukti pendukung teorimu. Makanya, kamu harus selalu melakukan backup terhadap literasi-literasi yang kamu dapatkan.

Berbagai literasi seperti buku digital dan jurnal bisa kamu backup di dalam flashdisk, Google Drive, ataupun dikirimkan ke dirimu sendiri melalui email. Jangan lupa juga untuk menyimpan data situs-situs penting, seperti informasi dalam situs pemerintahan atau berita digital. Kamu juga bisa menggunakan fitur reading list dalam Chrome untuk menyimpan situs yang sudah ataupun belum kamu baca.

3. Data lapangan

5 Data Selain Skripsi yang Harus di-Backup Mahasiswa Akhirilustrasi menggunakan laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selain literasi, satu pendukung tulisan lainnya yang tidak boleh kamu lupakan adalah data lapangan. Bayangkan bagaimana jadinya kalau kamu sudah susah-susah mencari data, harus bepergian dan bertemu banyak orang, hanya untuk data itu hilang tanpa adanya backup. Bukan hanya bisa membuat mental down, kesalahan itu juga pastinya membuatmu membuang waktu, uang, dan tenaga berharga.

Salah satu data penting yang harus kamu backup adalah hasil wawancara, baik dalam bentuk video ataupun voice recording. Kalau kamu habis melakukan observasi di lapangan atau menyebarkan kuesioner, jangan lupa juga untuk menyimpan hasilnya. Bahkan hal yang terlihat sepele seperti foto dokumentasi juga penting untuk kamu backup.

Baca Juga: Selain Skripsi, Persiapkan 4 Hal Ini saat Masuk Semester Akhir

4. Naskah skripsi lama

5 Data Selain Skripsi yang Harus di-Backup Mahasiswa Akhirilustrasi seseorang bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Naskah skripsi terbaru harus selalu di-backup, semua orang tahu itu. Namun, bagaimana dengan naskah skripsi lama? Karena naskah itu versi yang belum direvisi, jadinya tidak perlu untuk disimpan, kan?

Salah! Semua naskah perlu disimpan, termasuk naskah-naskah lama. Itu karena kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu butuhkan dalam proses menulis skripsi kedepannya. Siapa tahu tiba-tiba dosen pembimbingmu lebih menyukai versi yang lama. Karena kamu masih menyimpannya, kamu tidak perlu menulis ulang versi lama itu. Bisa jadi juga versi lama itu menyimpan teori atau data yang kamu butuhkan untuk versi terbaru.

5. Bukti pembayaran

5 Data Selain Skripsi yang Harus di-Backup Mahasiswa Akhirilustrasi orang memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Keluar uang dalam proses penulisan skripsi tidaklah menyenangkan. Lebih tidak mengenakan lagi apabila kamu sudah membayar sesuatu tapi kemudian kamu dituduh belum melakukan pembayaran itu. Tanpa sebelumnya menyimpan bukti pembayaran, akan sulit bagimu untuk membuktikan bahwa kamu sudah membayar. Bisa-bisa nantinya kamu justru akan diminta untuk membayar hal itu lagi.

Makanya, backup setiap bukti pembayaran penting yang sudah kamu buat, terutama jika pembayaran itu dalam nominal besar. Misalnya, kamu baru saja membayar responden penelitian. Screenshot bukti pembayaran itu kemudian simpan di folder tertentu. Bukti pembayaran jasa, seperti bukti pembayaran cetak skripsi, juga bisa berguna di kemudian hari untukmu melakukan perbandingan harga. Terakhir, tentunya jangan lupa untuk menyimpan bukti bayar UKT, ya!

 

Di momen yang krusial ini, sebaiknya kamu menerapkan prinsip better safe than sorry. Buatlah backup untuk setiap data penting yang kamu punya, bahkan data-data selain naskah skripsi utama. Lebih baik lagi apabila kamu bisa membuat lebih dari satu tempat backup. Selamat menulis skripsi dan selamat mengamankan data-data pentingmu!

Baca Juga: Selain Materi, Perhatikan 5 Hal Ini Jelang Sidang Skripsi

Helmi Elena Photo Community Writer Helmi Elena

Writer | Reader | Cat lover Yuk, mengobrol dengan saya di Instagram @coffeeandgraphite

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya