Aturan KPST dan Pengecualiannya, Penulis Harus Paham

Kenapa “mengenal”, bukan “mengkenal"? 

Manakah penulisan yang benar, “Ibu sedang menyapu” ataukah “Ibu sedang mensapu”? jika Tono mengintip jawaban temannya saat ujian di sekolah, apakah ia “mensontek” ataukah “menyontek”? Budi baru saja tepergok menyuri...ataukah ia “mencuri”?

Salah satu seni dalam mempelajari aturan tata bahasa adalah belajar mengenai pengecualian-pengecualian di dalamnya. Ketika kita membicarakan imbuhan, kita tentunya harus tahu dengan aturan KPST. Yuk, pelajari aturan itu lebih lanjut di bawah ini!

1. Apa itu aturan KPST?

Aturan KPST dan Pengecualiannya, Penulis Harus Pahamilustrasi berpikir (pexels.com/Thirdman)

Seperti yang sudah disinggung di atas, aturan ini berhubungan dengan imbuhan. Aturan mengenai imbuhan terbagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama adalah yang tidak melebur. Contohnya, adalah kata “mencuri” yang merupakan gabungan antara “me-“ dan “curi.” Kamu juga dikatakan sedang “membaca” tulisan ini, karena kata itu adalah gabungan dari “me-“ dan “baca.” Jenis yang tidak melebur mempertahankan kata dasarnya tanpa ada perubahan.

Apakah kamu bisa menebak jenis yang kedua? Yap, itu adalah jenis yang melebur. Di jenis inilah aturan KPST berlaku. Itu karena kata-kata yang diawali dengan huruf K, P, S, dan T melebur dengan imbuhannya—setidaknya begitulah aturan pada umumnya. Yuk, simak penjelasan selanjutnya untuk melihat contoh dan pengecualian aturan KPST!

2. Peluluhan kata dasar berawalan huruf K

Aturan KPST dan Pengecualiannya, Penulis Harus Pahampengertian kata mengunci (dok. KBBI)

Apa yang dikatakan jika kamu memasang kunci pada pintu; apakah “mengunci” atau “mengkunci” pintu? Jawaban yang benar menurut aturan KPST adalah “mengunci”, karena kata dasar “kunci” diawali dengan huruf K. Sama halnya “mengurangi” yang berasal dari kata “kurang.” Ataupun “mengontak” dan “pengontak” yang memiliki kata dasar “kontak.”

Apakah ada pengecualian untuk aturan ini? Tentu saja ada. Walaupun memiliki kata dasar “kaji”, hasil penambahan dengan imbuhannya adalah “mengkaji.” Itu agar menghindari tertukarnya kata itu dengan kata “mengaji” yang merupakan kegiatan membaca Al-Qur’an. Pengecualian lainnya adalah kata “mengkritik”. Itu karena huruf kedua dari kata dasarnya, yaitu “kritik”, adalah huruf konsonan.

3. Peluluhan kata dasar berawalan huruf T

Aturan KPST dan Pengecualiannya, Penulis Harus Pahampengertian kata menembak (dok. KBBI)

Andi melepaskan peluru dari senjata api. Bisa dikatakan ia melakukan aktivitas “menembak”, bukan “metembak” karena kata dasarnya adalah “tembak” yang diawali huruf T. Aturan yang sama juga berlaku untuk kata “tampar”, yang jika ditambahkan imbuhan akan menjadi “menampar.”

Seperti apa contoh pengecualian untuk huruf T ini? Contohnya bisa dilihat dari kata “traktir” yang berubah menjadi “mentraktir”, bukannya “menraktir.” Alasannya sama seperti pengecualian di huruf K, yaitu karena huruf kedua dari kata dasarnya adalah huruf konsonan.

Baca Juga: Sering Keliru, 13 Kata Ini Seharusnya Ditulis Pakai Huruf 'O'

4. Peluluhan kata dasar berawalan huruf S

Aturan KPST dan Pengecualiannya, Penulis Harus Pahampengertian kata menyimpang (dok. KBBI)

Ia telah melakukan perbuatan mensimpang...ataukah “menyimpang”? Yap, jawaban yang benar adalah “menyimpang” karena kata dasarnya diawali dengan huruf S, yaitu “simpang.” Contoh lainnya adalah kata “menyertai” dari kata dasar “serta” dan juga “menyimpan” dari kata “simpan.”

Pengecualian bisa ditemukan dalam kata “menstabilkan” dari kata dasar “stabil” dan juga “mensterilkan” dari kata “steril.” Kenapa kira-kira ada pengecualian itu? Yap, lagi-lagi karena huruf kedua dari kata dasarnya adalah huruf konsonan.

5. Peluluhan kata dasar berawalan huruf P

Aturan KPST dan Pengecualiannya, Penulis Harus Pahampengertian kata memesona (dok. KBBI)

Kamu dapat berkata bahwa alam terlihat “memesona”, bukan “mempesona.” Itu karena kata dasarnya adalah “pesona” yang diawali huruf P. Sama halnya dengan kata dasar “pukul” yang jika ditambah imbuhan menjadi “memukul” atau “pemukul.”

Sementara itu, “proses” akan menjadi “memproses”, bukan “memroses.” Sama halnya dengan “protes” akan menjadi “memprotes”, bukan “memrotes.” Kenapa bisa begitu? Kalau kamu sudah mengerti pengecualian di huruf K, T, dan S, pasti kamu bisa menebak alasannya.

Menentukan imbuhan yang melebur dan tidak memanglah bisa menjadi hal yang rumit. Meskipun kamu sudah mengerti aturan KPST, tidak ada salahnya untuk mengecek kembali kata-kata yang akan kamu gunakan pada situs KBBI di kbbi.kemdikbud.go.id.

Semoga tulisan di atas membantumu untuk mengerti aturan KPST, ya! Jadi, apakah kamu sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di awal tulisan ini?

Baca Juga: 22 Padanan Kata Istilah Teknologi Informasi dalam Bahasa Indonesia

Helmi Elena Photo Community Writer Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya