Suatu pagi, aku duduk di samping ayahku di dalam mobil. Seperti biasa, ia memutar lagu-lagu favoritnya dari era 90-an, mulai dari Iwan Fals, Kahitna, sampai Nirvana. Suasananya santai, sampai aku iseng menambahkan lagu-lagu J-Pop seperti yang dinyanyikan Yorushika, Yoasobi, dan Aimer ke antrean Spotify. Begitu lagu ‘Itte’ dari Yorushika mulai diputar, Ayah langsung protes sambil bercanda karena lagunya terganti. Kami pun saling melempar komentar, Ayah bilang musik zaman dulu lebih dalam, sementara aku merasa musik sekarang juga nggak kalah bagus.
Dari obrolan kecil itu, aku jadi kepikiran. Kenapa ya, orang-orang seperti Ayah selalu punya ikatan kuat dengan hal-hal dari masa lalu? Mulai dari musik, mobil, sampai gaya hidup. Apakah ini sekadar efek nostalgia, atau ada penjelasan psikologis yang lebih dalam?