Ini Cara Candi Dibangun, Bukan dengan Kekuatan Jin Lho!

Prosesnya panjang dan melibatkan para ahli

Berbagai cerita dan mitos, pembuatan candi dikabarkan dengan menggunakan kekuatan jin. Bahkan ada cerita rakyat tentang pembangunan candi hanya satu malam saja! Kamu pengin tahu penjelasan ilmiah bagaimana cara pembangunan candi? Mari simak ulasannya berikut ini!

1. Makna dan fungsi candi

Ini Cara Candi Dibangun, Bukan dengan Kekuatan Jin Lho!Candi Borobudur (IDN Times/Holy Kartika)

Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, dalam Kamus Istilah Arkeologi-Cagar Budaya karya arkeolog R. Cecep Eka Permana (2016), dijelaskan bahwa candi adalah istilah umum untuk menamakan semua bangunan peninggalan kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia.

Tidak hanya sebutan di Jawa Tengah, candi juga digunakan di sejumlah tempat di Jawa Timur. Bangunannya beragam rupa, mulai dari gapura, kuna, dan lain-lain.

Sementara itu, menurut Soekmono, Ahli Arkeologi yang dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, fungsi candi terdiri dari dua hal yakni sebagai kuil pemujaan dan tempat memuliakan raja.

Candi sebagai tempat memuliakan raja ini berkaitan dengan raja atau bangsawan yang sudah wafat. Dan biasanya, raja yang sudah wafat akan didarmakan dengan arca dewa yang dianggap menyerupai sang raja.

2. Tahapan pembangunan candi

Ini Cara Candi Dibangun, Bukan dengan Kekuatan Jin Lho!Borobudur Park

Menurut laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, pembangunan candi berdasar pada Kitab Manasara Silpasasatra. Kitab ini digunakan oleh ahli pembuat candi atau yang disebut dengan sthapati dan silpin, sebagai pedoman dalam pembuatan candi atau arca.

Tahap pertama dalam pembuatan candi adalah dengan perencanaan bentuk. Hal ini meliputi ukuran candi, bentuk, hiasan, dan lain-lain. Tahap kedua dilanjutkan dengan penentuan lokasi yang tak bisa sembarangan.

Ketentuan lokasi pendirian candi dilihat dari Kitab Manasara, yakni terletak di tempat tinggi dan dekat dengan sumber air, yang akan lebih baik jika berada di pertemuan dua sungai.

Tahapan selanjutnya yakni pengujian tanah untuk melihat kesuburan dan daya serap tanah. Jika tanahnya sesuai ketentuan, kemudian akan diratakan, dibajak, dan disirami. Jadi bisa disimpulkan, nih, membuat candi tak sesederhaja 'sim salabim' seperti dalam dongeng kan?

Baca Juga: Ditemukan Penambang Pasir, Candi Kedulan Siap jadi Wisata Baru Sleman 

Baca Juga: Candi Kalasan: Sulitnya Merawat Candi Buddha Tertua di DIY

3. Profesi orang zaman dulu dalam membangun candi

Ini Cara Candi Dibangun, Bukan dengan Kekuatan Jin Lho!Candi Prambanan (pixabay/denisabri)

Dalam proses pembangunan candi, ada beberapa profesi yang terlibat. Dimulai dari yajamana atau tokoh yang mempunyai gagasan pembuatannya, baik itu raja atau tokoh lainnya, sthapaka atau ketua pendeta atau pendeta senior yang dinilai cakap dalam ilmu bangunan suci.

Dilanjutkan dengan sthapati yang merupakan arsitek atau perencana, sutragrahin yang merupakan ahli perhitungan teknis, taksaka atau ahli pahat relief dan arca, dan wardhakin yang merupakan ahli hiasan arsitektural ataupun ornamental.

Takjub kan menyadari bahwa zaman dulu, orang-orang bisa membangun bangunan megah dan bisa bertahan sampai sekarang. Tugas kita saat ini tak kalah penting, yakni menjaga dan melestarikan candi agar bisa dinikmati sampai anak cucu nanti.

Baca Juga: 6 Fakta Candi Abang Sleman, Situs Bersejarah yang Unik

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya