Cocog dan Ngelmu Titen, Panduan Bijak Orang Jawa saat Ambil Keputusan

Budaya Jawa memiliki mengandung kearifan lokal yang diwariskan nenek moyang, salah satunya mengenai sebuah prinsip yang digunakan untuk menjalani kehidupan, yaitu cocog dan ngelmu titen. Prinsip ini mengajarkan pentingnya keselarasan, tentang sesuatu perlu berjalan dengan tepat dan sesuai keadaan. Untuk itu membutuhkan kemampuan dalam membaca pola berulang, yang bisa menjadi tanda untuk mengarahkan jalan yang diambil demi kebaikan di masa depan.
Prinsip ini masih relevan diterapkan, bagaimana setiap orang perlu bijaksana mengambil keputusan, baik dalam hal asmara, bisnis, hingga relasi sosial. Lantas, seperti apa prinsip cocog dan ngelmu titen ini? Mari kita bahas.
1. Pedoman hidup orang Jawa
Dalam buku Falsafah Hidup Jawa, Endraswara menjelaskan prinsip cocog adalah hasil pola pikir masyarakat Jawa berlandaskan ngelmu titen, yaitu ilmu yang didapat dari pengamatan terhadap sesuatu yang terjadi berulang kali.
Hal ini menjelaskan orang Jawa gak sekadar mengandalkan intuisinya, tapi juga belajar dari pengalaman hidupnya. Prinsip ini menjadi kompas atau pedoman hidup masyarakat Jawa sehingga tak lagi terburu-buru ketika mengambil keputusan.