Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anyndha Tri Rahmawati (ugm.ac.id)

Intinya sih...

  • Anak penjual soto, Nyndha, meraih prestasi emas di bidang kewirausahaan

  • Diterima di FEB UGM dengan beasiswa penuh setelah perjuangan yang sulit

  • Nyndha memberikan pesan semangat untuk pejuang kampus agar tidak takut mencoba dan gagal

Kulon Progo, IDN Times – Duduk di sela kepulan uap warung soto milik orang tuanya di Desa Banaran, Kulon Progo, Anyndha Tri Rahmawati tak pernah menyangka bahwa perjuangannya membantu orang tua kini terbayar lunas. Anak dari pasangan penjual soto, Nyndha—sapaan akrabnya—baru saja diterima sebagai mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur prestasi. Tak hanya itu, ia juga mendapat beasiswa UKT 100 persen.

Kisah Nyndha menjadi bukti bahwa keterbatasan ekonomi tak pernah menjadi penghalang bagi mereka yang berani bermimpi dan bekerja keras. Dilansir laman resmi UGM, berikut kisah lengkap Nyndha.

1. Anak penjual soto dengan prestasi emas di bidang kewirausahaan

Warung Soto Mak Nin (ugm.ac.id)

Setiap pagi, sebelum mempersiapkan masa depannya, Nyndha membantu ibunya, Tuginem, melayani pembeli di warung soto berukuran seperempat lapangan voli. Dari warung itulah, keluarga mereka hidup sederhana dengan tabungan sekitar Rp1 juta per bulan.

Namun, keterbatasan itu tak membuat Nyndha menyerah. Ia lulus dari SMA Negeri 1 Bantul dengan nilai rata-rata 88,2 dan meraih posisi tujuh terbaik. Tak hanya unggul akademis, Nyndha juga mencetak prestasi di Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Nasional (FIKSI) 2024.

“Saat itu, saya dan teman saya membuat produk namanya E-Terminator. Produknya itu pembasmi rayap dengan bahan alami,” terangnya, Senin (14/7).

Karya itu sukses meraih medali emas dan mewakili DIY di tingkat nasional.

2. Diterima di FEB UGM dengan beasiswa penuh

FEB UGM (ugm.ac.id)

Berbekal minat di bidang kewirausahaan, Nyndha memilih Program Studi Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Meski sempat ditanya orang tuanya soal pilihan jurusan, tekadnya sudah bulat. Ketika pengumuman hasil SNBP keluar, ia tak bisa menahan haru.

“Perjuangannya sangat sulit, apalagi teman-temannya di SMA juga pintar dan berprestasi. Dia tidak minder dan dia membuktikan dia bisa,” ujar sang ibu, Tuginem.

Nyndha tak hanya lolos sebagai mahasiswa UGM, tapi juga mendapat beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen. Artinya ia tak perlu membayar uang kuliah sama sekali.

3. Pesan semangat dari Nyndha untuk pejuang kampus

Anyndha Tri Rahmawati bersama kedua orang tuanya. (ugm.ac.id)

Kini, Nyndha tengah bersiap memulai kuliah perdananya pada awal Agustus. Di balik sikapnya yang pendiam, ada semangat besar yang terus ia jaga. Ia mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuanya atas semua dukungan dan percaya bahwa setiap usaha tak akan sia-sia.

“Pokoknya semangat, jangan takut untuk mencoba, jangan takut untuk gagal, karena kita tidak tahu ke depannya akan seperti apa, entah akhirnya akan sesuai apa yang kita mau atau tidak, tetapi yang penting kita sudah mencoba karena pengalaman itu tidak bisa dibeli dan pengalaman itu akan jadi hal yang bermanfaat,” pungkasnya.

Kisah Nyndha mengajarkan kita bahwa perjuangan tak selalu datang dari tempat yang nyaman. Dari warung sederhana, dari kerja keras seorang ibu, dan dari semangat belajar yang tak putus, lahirlah kisah anak bangsa yang berhasil menembus kampus terbaik negeri ini.

Di tengah keterbatasan, tekad dan prestasi jadi jalan terang. Nyndha adalah bukti nyata bahwa mimpi itu bisa dicapai, asal berani melangkah dan tak ragu untuk terus mencoba.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team