Afriza meraih dua penghargaan nasional dari Bangkit Academy
Program Bangkit Academy memberi banyak manfaat dan tantangan bagi Afriza
Afriza aktif sebagai relawan pengajar di Sekolah Rakyat Serdadu Kumbang di Sarkem
Bagi Afriza Meidio Andhana, predikat lulusan terbaik tak lantas membuatnya hanya fokus mengejar prestasi akademik. Mahasiswa Sistem Informasi UPN “Veteran” Yogyakarta ini membuktikan bahwa menjadi berdampak di masyarakat bisa berjalan beriringan dengan prestasi di ruang kelas.
Lewat semangat dan dedikasinya, Afriza tak hanya menorehkan dua penghargaan nasional dari Bangkit Academy, tetapi juga aktif menjadi relawan mengajar di kawasan eks-lokalisasi Pasar Kembang (Sarkem), Yogyakarta.
Afriza dikenal sebagai sosok mahasiswa yang aktif menantang diri dalam berbagai bidang. Di tengah padatnya jadwal akademik, ia mengikuti program Bangkit Academy, kolaborasi Google, GoTo, dan Traveloka yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek. Tak tanggung-tanggung, Afriza berhasil menyabet dua pencapaian nasional sekaligus.
“Program ini memberi banyak benefit, seperti sertifikasi, pelatihan intensif, dan networking yang luas,” ungkap Afriza.
Ia terpilih sebagai 10% peserta terbaik dari lebih dari 4.600 peserta se-Indonesia, dan proyek timnya masuk ke dalam Top 50 Capstone Projects dari 688 tim. Capaian ini diraih meski dirinya tengah berjibaku dengan skripsi dan mata kuliah padat seperti Metodologi Penelitian.
“Tantangan terbesarnya adalah soal manajemen waktu. Jadwal Bangkit Academy sering bertabrakan dengan kelas. Tapi dari pihak jurusan sangat mendukung. Beberapa dosen memberi kelonggaran untuk mengganti kelas dan konversi nilai, karena program Bangkit ini sejalan dengan kompetensi di Sistem Informasi,” ujarnya.
Afriza juga turut ambil peran dalam gerakan sosial lewat keterlibatannya sebagai relawan pengajar di Sekolah Rakyat Serdadu Kumbang. Sekolah ini merupakan ruang belajar alternatif yang digagas mahasiswa UPNVY sejak 2019 dan berfokus pada pendidikan karakter, lingkungan, serta kebangsaan bagi anak-anak di wilayah Sarkem.
“Saya memang tertarik di dunia mengajar dan ingin berbagi. Saya penasaran seperti apa rasanya mengajar anak-anak kecil, dan bagaimana cara mengelola sekolah komunitas seperti ini,” tutur Afriza.
Melalui kegiatan ini, ia merasakan langsung pentingnya sentuhan pendidikan bagi kelompok masyarakat marjinal, serta peran mahasiswa dalam mewujudkan kampus yang berdampak nyata di lingkungan sekitar.
Semua pencapaian akademik dan kontribusi sosialnya mengantarkan Afriza meraih predikat Karya Cendekia. Penghargaan tertinggi untuk lulusan UPNVY yang menunjukkan keunggulan akademik dan pengabdian sosial.
“Kesibukan dan prestasi akademik tidak menghalangi kita untuk turun langsung dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menjadi bukti bahwa keberhasilan bukan hanya soal IPK tinggi, tetapi juga sejauh mana seseorang bisa memberi manfaat untuk sekitarnya.
Kini, usai diwisuda, Afriza punya satu harapan besar: agar gerakan pendidikan akar rumput seperti Sekolah Rakyat Serdadu Kumbang bisa terus berlanjut, bahkan semakin meluas.
“Saya ingin Sekolah Rakyat Serdadu Kumbang bisa lebih diperhatikan. Semoga teman-teman mahasiswa yang melanjutkan bisa lebih kompak dan terorganisir, supaya lebih banyak anak-anak dan masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” harapnya.
Dengan semangat berbagi dan kemauan belajar yang tak pernah padam, Afriza Meidio Andhana adalah cerminan nyata mahasiswa berdampak: unggul di kelas, tangguh di lapangan.