Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi belajar bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Manakah penulisan yang benar, “Ibu sedang menyapu” ataukah “Ibu sedang mensapu”? jika Tono mengintip jawaban temannya saat ujian di sekolah, apakah ia “mensontek” ataukah “menyontek”? Budi baru saja tepergok menyuri...ataukah ia “mencuri”?

Salah satu seni dalam mempelajari aturan tata bahasa adalah belajar mengenai pengecualian-pengecualian di dalamnya. Ketika kita membicarakan imbuhan, kita tentunya harus tahu dengan aturan KPST. Yuk, pelajari aturan itu lebih lanjut di bawah ini!

1. Apa itu aturan KPST?

ilustrasi berpikir (pexels.com/Thirdman)

Seperti yang sudah disinggung di atas, aturan ini berhubungan dengan imbuhan. Aturan mengenai imbuhan terbagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama adalah yang tidak melebur. Contohnya, adalah kata “mencuri” yang merupakan gabungan antara “me-“ dan “curi.” Kamu juga dikatakan sedang “membaca” tulisan ini, karena kata itu adalah gabungan dari “me-“ dan “baca.” Jenis yang tidak melebur mempertahankan kata dasarnya tanpa ada perubahan.

Apakah kamu bisa menebak jenis yang kedua? Yap, itu adalah jenis yang melebur. Di jenis inilah aturan KPST berlaku. Itu karena kata-kata yang diawali dengan huruf K, P, S, dan T melebur dengan imbuhannya—setidaknya begitulah aturan pada umumnya. Yuk, simak penjelasan selanjutnya untuk melihat contoh dan pengecualian aturan KPST!

2. Peluluhan kata dasar berawalan huruf K

Editorial Team

Tonton lebih seru di