TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kampus Ramah dan Merakyat

Tak memiliki sekat bagi semua mahasiswanya

UIN Sunan Kalijaga (uin-suka.ac.id)

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) merupakan perguruan tinggi negeri berbasis Islam yang cukup jadi favorit di kalangan masyarakat. Tak hanya dari kota Yogyakarta namun juga dari luar daerah di Indonesia.

UIN sendiri memiliki julukan kampus putih, karena sebagian besar gedungnya berwarna putih. Tak hanya itu kampus putih juga memiliki arti bahwa UIN Sunan Kalijaga ramah bagi siapapun termasuk difabel dan selalu menjunjung nilai kebenaran keadilan dalam setiap pembelajarannya.

Beda dari yang lain, berikut sejarah dan fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang wajib kamu tahu.

Baca Juga: Menilik Sejarah UGM, Universitas Negeri yang berdiri sejak tahun 1949

1. Perguruan tinggi islam negeri tertua di Indonesia

Kampus UIN Sunan Kalijaga (instagram.com/zakimath)

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga merupakan perguruan tinggi islam negeri tertua di Indonesia. Berdiri pada tanggal 26 september 1951, saat itu universitas ini masih bernama Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan bertahan selama 9 tahun.

Lalu pada 24 agustus 1960, nama PTAIN kemudian berubah menjadi IAIN atau Institut Agama Islam Negeri. Lokasinya pun ikut berpindah yang semula berada di Jalan Simanjuntak, dipindahkan ke Jalan Marsda Adisucipto (sekarang Jalan Laksda Adisucipto). 

Pada tahun 1972-1996, IAIN memutakhirkan beberapa sistem akademik seperti penggunaan SKS murni pada pembelajarannya. Tahun 2004, IAIN kembali berubah nama menjadi UIN Sunan Kalijaga. Pada tahun tersebut juga dibuka fakultas baru yaitu saintek (sains teknologi) dan fishum (fakultas ilmu sosial hukum). 

2. Memiliki jembatan dan lorong bawah tanah sebagai penghubung bangunan kampus

Jembatan UIN Jogja (instagram.com/lelirahma12)

UIN Sunan Kalijaga memiliki dua gedung kampus yang berada di sisi barat dan timur. Keduanya dipisahkan Jalan Raya Aipda Tut Harsono. Untuk mempermudah mobilitas mahasiswa, karyawan, maupun dosen UIN menuju gedung lain, UIN membangun jembatan akses langsung ke sisi lain gedung.

Jembatan yang paling besar dikenal dengan arch bridge/jembatan melengkung. Karena desainnya yang cukup unik dan tak biasa. Lalu ada dua jembatan lain yang lebih kecil. Fungsinya menghubungkan beberapa fakultas yang ada di UIN. 

Selain itu UIN Sunan Kalijaga juga membangun jalan lorong bawah tanah, yang memiliki akses sampai ke Laboratorium Masjid di depan kampus. Lorong ini berada tepat di bawah jalan raya. Sehingga saat berjalan di dalamnya kamu akan mendengar suara kendaraan tepat di atasmu. 

3. Laboratorium agama masjid yang luas dan multifungsi

Masjid UIN Jogja (instagram.com/lensazahara)

Masjid UIN Suka terkena dampak gempa pada 2006, sehingga rusak dan tidak dapat digunakan. Selama 4 tahun lebih, kampus ini mengalihfungsikan sebuah gedung serbaguna sebagai masjid. Hingga akhirnya, sebuah masjid yang diberi nama Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga rampung pada tahun 2010 setelah dibangun secara bertahap.

Nama laboratorium agama sendiri disematkan karena tujuannya menjadikan masjid tak hanya sebagai pusat kegiatan ibadah namun juga tempat edukasi dan berdiskusi. Karena di tempat inilah semua elemen kampus UIN bertemu, mulai dari mahasiswa, dosen hingga karyawan. Ada pula fasilitas convention hall yang dibangun di sebelah barat masjid, serta ruang observatorium yang menjadi tempat pengamatan benda langit dan tata surya.

Masjid Sunan kalijaga mampu menampung kurang lebih 4 ribu jemaah. Bangunannya terletak di tengah dan menghadap ke kiblat. Desainnya bergaya jawa dengan atap limasan, bangunannya cukup terlihat tinggi dan menonjol bila dibandingkan gedung lainnya. Selain itu ditambahkan pula air mancur dengan 9 titik semburan di bagian depan, yang membuat masjid ini semakin indah dan megah. 

4. Mata kuliah agama di setiap fakultasnya

Perpustakaan UIN (instagram.com/perpusuinyogyakarta)

Karena memang berbasis agama Islam, tak heran bila setiap perkuliahan di UIN Sunan Kalijaga dibuka dan ditutup doa oleh para dosen pengampu. Selain itu, mata pelajaran agama diberikan tak hanya di fakultas yang mempelajari ilmu agama saja. 

Pada semua fakultas, termasuk saintek dan fishum, terdapat mata kuliah agama yang cukup banyak. Seperti bahasa arab, fikih, tasawuf, tauhid, Al-Qur'an hadist, dan lainnya. Semua pelajaran agama di atas termasuk ke dalam mata kuliah wajib setiap fakultas di UIN. 

Baca Juga: 5 Universitas Tertua di Jogja yang Bersejarah, Ada UGM!

Verified Writer

Natasha Wiyanti

I'm still beginner of everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya