TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Godaan Berhenti Kuliah, Jangan Diikuti agar Gak Menyesal

Selesaikan masalah tanpa mengorbankan kuliah

ilustrasi wisuda (pexels.com/HANUMAN PHOTO STUDIO🏕️📸)

Intinya Sih...

  • Kuliah harus diselesaikan tanpa terputus di tengah jalan, apapun halangan yang ada.
  • Mahasiswa dapat menikah di tengah masa studi asal siap secara usia, emosi, dan finansial.
  • Perlu beradaptasi dengan suasana perkuliahan dan tidak biarkan perundungan menghentikan pendidikan.

Kuliahmu gak boleh terputus di tengah jalan. Baik sekarang kamu baru semester awal atau sudah mendekati wisuda, berjuanglah supaya dirimu berhasil menyelesaikannya. Apa pun halangan yang ada, kamu mesti punya tekad yang kuat buat melampauinya. Sayang apabila dirimu sudah merasakan duduk di perguruan tinggi, tetapi mundur begitu saja.

Rangkaian pendidikanmu dari sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi harus diusahakan sekuat tenaga supaya tuntas. Jika dirimu meninggalkannya, kelak kamu bakal menyesal. Walaupun kapan-kapan kamu dapat saja kembali mendaftar kuliah, momen terbaiknya mungkin telah berlalu.

Saat itu, dirimu sudah harus sambil bekerja penuh waktu dan menafkahi keluarga. Ini bikin makin sulit untukmu memusatkan perhatian pada perkuliahan. Lebih baik menyelesaikannya sekarang meski muncul tujuh godaan di bawah ini. Kuliahmu bukan penghalang untuk berbagai hal.

1. Ingin segera menikah

Buat kamu yang sudah punya pacar dan dia siap sekali buat menikah, kuliahmu jangan dijadikan penghambat. Berbeda dengan murid sekolah, mahasiswa sangat diperbolehkan untuk menikah di tengah masa studinya. Jangan berpikir dirimu harus mengorbankan salah satunya. Kalau bisa dua-duanya malah jalan bareng saja.

Terpenting kalian secara usia, emosi, dan finansial kudu siap. Apabila kamu masih sepenuhnya berkuliah, berarti pasanganmu wajib telah bekerja biar dapat menafkahi. Jika ketiga syarat tersebut terpenuh, menikah saja gak apa-apa. Kamu tak perlu berhenti kuliah. Malah kelak dirimu wisuda telah ditemani suami atau istri bahkan buah hati.

2. Stres menghadapi skripsi

Di setiap fase pasti ada stresnya. Manusia gak bisa bebas dari beban pikiran. Apabila skripsi terasa lebih berat daripada tugas-tugas kuliah sebelumnya tentu sangat wajar. Skripsi menguji penguasaanmu atas segala teori yang sudah dipelajari sekaligus kepekaan akan masalah yang terjadi di masyarakat.

Dirimu dituntut untuk melakukan penelitian yang hasilnya diharapkan bakal bermanfaat buat masyarakat luas. Mungkin kamu juga dihadapkan pada pembimbing yang kurang ramah. Akan tetapi, semua ini akhirnya bakal terlewati selama dirimu gak menyerah. Buktinya, tiap tahun ada begitu banyak lulusan baru di kampus-kampus. Skripsi dibawa santai saja, terpenting tetap dikerjakan.

3. Ingin segera bekerja

Siapa bilang kuliah membuatmu gak bisa bekerja? Jika kamu mengambil kelas karyawan, dirimu bahkan bisa bekerja penuh waktu dari hari Senin sampai Jumat. Bila pun kuliahmu reguler, pendapatan dari pekerjaan paruh waktu juga bisa sangat besar. Tinggal kamu mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan.

Dirimu dapat menjadi penulis, berjualan, dan sebagainya. Walaupun seandainya kamu berhenti kuliah juga ada pekerjaan yang dapat diambil, ke depan barangkali kamu membutuhkan ijazahnya. Jangan meremehkan gelar akademik karena bisa membantumu memperoleh pekerjaan yang lebih baik serta kenaikan pangkat.

4. Masalah dalam keluarga

Masalah dalam keluarga memang bisa menghambat biaya kuliahmu. Misalnya, orangtua lepas tangan terkait biaya pendidikanmu. Padahal, selama ini dirimu berkuliah tanpa beasiswa. Jangan menyerah dulu. Kamu masih bisa mengajukan keringanan pada pihak kampus atau beasiswa selama memenuhi persyaratannya.

Dirimu juga dapat bekerja untuk mendapatkan uang. Jangan malu buat mengatakan masalahmu biar orang lain lebih bersedia membantumu. Sementara itu, persoalan keluarga yang hanya membuatmu kurang termotivasi dalam belajar mestinya gak perlu bikin dirimu sampai berhenti kuliah.

Manfaatkan saja uang yang masih diberikan orangtua untuk membiayai kuliahmu. Biarkan mereka menyelesaikan persoalannya sendiri. Pusatkan perhatianmu pada perkuliahan dulu supaya IPK tetap bagus dan dirimu dapat segera lulus. Jangan sampai keluargamu sudah gak harmonis, kuliahmu juga berantakan. Masa depanmu mesti diperjuangkan seperti apa pun keadaan keluargamu hari ini.

Baca Juga: 5 Cara Kembangkan Soft Skill lewat Kegiatan Kampus, Jangan Sia-siakan

5. Teman nongkrong bilang kuliah gak penting

Teman nongkrong bisa berpengaruh positif atau negatif tergantung cara pandang mereka tentang berbagai hal. Bila mereka malah memandang kuliah sebagai hal yang gak penting, sedikit banyak motivasimu menjadi berkurang. Makin banyak orang yang bilang mending kamu stop kuliah, makin dirimu cenderung mengikutinya.

Kalau begini kondisinya, bukan kuliahmu yang perlu ditinggalkan melainkan teman nongkrongmu. Setidaknya jauhi mereka dulu selagi dirimu menyelesaikan kuliah. Kelak setelah kamu lulus dan bekerja baru muncul lagi untuk menunjukkan bahwa pendidikan amat berguna. Walau mereka telanjur gak kuliah, minimal mereka bakal berpikir untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin sepertimu.

6. Merasa salah jurusan

Perasaaan ini bisa tepat atau tidak tergantung seberapa lama kamu sudah berkuliah di satu jurusan. Sebagai mahasiswa, dirimu tetap perlu beradaptasi dengan suasana perkuliahannya. Boleh jadi bukan jurusannya yang salah, melainkan kamu belum nyaman karena segalanya terasa baru untukmu. Bertahanlah dulu sampai tahun kedua.

Apabila hingga saat itu dirimu masih gak bisa menikmati beragam mata kuliahnya, mulai pikirkan untuk pindah jurusan. Ingat, pindah jurusan tidak sama dengan kamu sekadar berhenti kuliah. Bila dirimu berhenti kuliah, berarti kamu tak melanjutkan kuliah di mana pun. Padahal, di satu kampus saja ada begitu banyak jurusan. Tidak mungkin semuanya gak cocok untukmu.

7. Bullying

Perundungan di mana pun apalagi yang terjadi di lingkungan pendidikan memang sangat memprihatinkan. Sebagai korbannya, kamu mengalami tekanan batin yang besar. Kondisi fisikmu pun tidak bisa tak terpengaruh secara negatif. Namun, jangan biarkan pelaku perundungan menang atas dirimu. Masa depanmu gak boleh sampai hancur gara-gara mereka.

Beri tahu orang-orang terdekat tentang apa yang dialami olehmu. Carilah perlindungan baik dari pihak kampus maupun kepolisian. Jika kasusnya sudah sampai di kepolisian, para pelakunya tentu tak lagi berani macam-macam padamu. Apa pun yang terjadi, pendidikanmu harus selesai dan para perundung itu mesti mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sayang sekali apabila kamu memutuskan berhenti kuliah hanya karena tujuh hal di atas. Kuliah memang bisa diulangi di masa-masa mendatang. Bahkan sampai dirimu lanjut usia pun dapat berkuliah kembali jika mau. Namun, menyelesaikannya sekarang tetap yang terbaik karena sudah setengah jalan. Yuk, semangat lagi. Pantang menyerah sampai kamu dinyatakan lulus!

Baca Juga: 3 Keuntungan Selesaikan Kuliah Tanpa Bantuan Joki, Kualitas Juara

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya