TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal Akan Terjadi Jika Sering Curang saat Ujian, Kecerdasan Berkurang

Jadi gak percaya sama kemampuan sendiri

ilustrasi seseorang yang curang saat ujian (freepik.com/stockking)

Intinya Sih...

  • Terbiasa curang dalam ujian menurunkan kemampuan akademis
  • Kepercayaan diri terkikis dan berdampak pada masa depan
  • Konsekuensi hukuman disipliner, reputasi buruk, dan peluang terbuang

Siapa nih yang masih suka curang saat ujian tiba? Memang, godaan untuk mencari jalan pintas lewat cara curang sering muncul, terutama saat tekanan untuk mendapat nilai tinggi sangat besar. Baik itu dari orangtua, lingkungan, atau bahkan dari diri sendiri.

Meskipun terlihat seperti solusi mudah, sering curang dalam ujian punya konsekuensi yang jauh lebih berat dan kompleks daripada yang kamu bayangkan, lho. Yuk, bahas enam dampak yang bisa terjadi jika kamu sering curang dalam ujian. Jangan diulang lagi!

1. Menurunnya kemampuan akademis

Tahu gak, terbiasa curang dalam ujian akan berdampak pada menurunnya kemampuan akademis. Bayangkan, saat kamu mengandalkan cara-cara curang, seperti mencontek atau membawa catatan tersembunyi, kamu kehilangan kesempatan untuk benar-benar belajar dan memahami materi pelajaran. Sebaliknya, kamu hanya fokus pada bagaimana cara lulus ujian tanpa benar-benar mempelajari materi yang diujikan.

Seiring waktu, ini bisa bikin pemahamanmu pada mata pelajaran tersebut jadi dangkal. Pengetahuan yang seharusnya dikuasai dengan baik malah jadi sekadar hafalan jangka pendek yang mudah dilupakan. Alhasil, saat materi tersebut jadi dasar bagi pelajaran di tingkat berikutnya, kamu akan kesulitan untuk mengikuti karena rendahnya pengetahuanmu. Akhirnya, kebiasaan ini bisa bikin kamu tertinggal jauh dibandingkan teman-teman sekelas yang jujur dalam belajar.

2. Hilangnya rasa percaya diri

Kepercayaan diri dalam kemampuan akademis biasanya berasal dari keberhasilanmu mengatasi tantangan, termasuk ujian, dengan usaha sendiri. Nah, saat kamu terbiasa curang, rasa percaya diri ini perlahan akan terkikis. Kamu mungkin mulai merasa bahwa dirimu gak mampu lulus ujian tanpa bantuan cara-cara curang.

Untuk jangka panjangnya, perasaan ini bisa meluas ke berbagai aspek kehidupan, gak hanya akademis, lho. Misalnya, kamu bisa mulai merasa gak percaya diri saat menghadapi tantangan lain di luar sekolah, seperti melamar pekerjaan atau menghadapi masalah pribadi. Kecurangan yang awalnya dilakukan untuk menghindari kegagalan justru bisa bikin kamu semakin ragu pada kemampuan diri sendiri. Jangan sampai, ya!

3. Sanksi akademis dan hukuman disipliner

Curang dalam ujian gak hanya melibatkan masalah moralitas, tapi juga melanggar aturan akademis yang ketat. Di sebagian besar institusi pendidikan, kecurangan dianggap sebagai pelanggaran serius yang bisa berujung pada sanksi akademis yang berat, lho. Sanksi ini bisa bermacam-macam, mulai dari penurunan nilai, gak boleh mengikuti ujian selanjutnya, hingga dikeluarkan dari institusi pendidikan.

Konsekuensi hukuman disipliner ini gak hanya mempengaruhi akademismu di masa sekarang, tapi juga bisa berdampak panjang ke masa depan. Catatan disiplin yang buruk bisa saja mempersulit kamu dalam mendapatkan beasiswa, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau bahkan diterima di lingkungan kerja tertentu. Sebab dalam dunia kerja, integritas dan kejujuran adalah hal yang sangat dihargai, dan catatan buruk di masa lalu bisa jadi hambatan.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Bikin Catatan Kuliah yang Mudah Dipahami, Highlight!

4. Merusak reputasi

Reputasi adalah sesuatu yang dibangun dengan susah payah dan bisa hancur dalam sekejap akibat tindakan yang melanggar aturan atau gak bermoral, seperti curang dalam ujian. Jika teman-teman sekelas, guru, atau dosenmu mengetahui bahwa kamu sering curang, reputasimu di lingkungan akademis pasti akan buruk. Orang lain mungkin mulai meragukan setiap prestasi yang kamu capai, mengira bahwa semua itu hanyalah hasil dari kecurangan.

Bahkan lebih jauh lagi, reputasi buruk ini bisa menyebar ke luar lingkungan akademis. Misalnya, jika seorang calon pemberi kerja mendengar bahwa kamu pernah curang dalam ujian, mereka mungkin akan meragukan kejujuran dan integritasmu di tempat kerja. Bahkan jika kecurangan tersebut terjadi bertahun-tahun yang lalu, kesan negatif ini bisa sulit dihilangkan dan mempengaruhi bagaimana orang lain memandangmu di masa depan.

5. Kehilangan peluang dan kesempatan

Selanjutnya, curang dalam ujian gak hanya merusak reputasi, tapi juga bisa menghilangkan berbagai peluang dan kesempatan yang seharusnya bisa kamu dapatkan. Misalnya, jika kamu ketahuan curang, kamu mungkin kehilangan kesempatan untuk mendapat beasiswa atau penghargaan akademis yang sangat kamu butuhkan. Bahkan, beberapa universitas dan program pendidikan lanjutan punya kebijakan nol toleransi terhadap kecurangan, yang itu artinya kamu bisa langsung ditolak jika diketahui pernah curang.

Di dunia kerja, rekam jejak akademis yang baik jadi salah satu faktor penting dalam penilaian calon karyawan. Jika kamu dikenal sebagai seorang yang sering curang, peluangmu untuk mendapat pekerjaan impian bisa hilang. Banyak perusahaan yang menghargai integritas dan kejujuran dalam proses rekrutmen, dan kecurangan di masa lalu bisa jadi alasan kuat bagi mereka untuk gak memilihmu.

Verified Writer

Desy Damayanti

Read what I write and you will find out who I really am, IG: Desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya