TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim Startup Mahasiswa UMY Ciptakan Pesawat Tanpa Awak Multiguna

Pesawat ciptaan mahasiswa UMY setara buatan luar negeri 

Ilustrasi pesawat tanpa awak

Bantul, IDN Times - ‎Tim startup mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Aero Fun Research Tech berhasil menciptakan Unmanned Aerial Vebicle (UAV) atau pesawat tanpa awak yang sepadan dengan kualitas pesawat tanpa awak buatan luar negeri.

Atas keberhasilan menciptakan pesawat tanpa awak Tim Startup UMY Aero Fun Research mendapatkan pendanaan Program Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) 2022 yang merupakan program unggulan kreativitas dan inovasi mahasiswa yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek.

1. SDM di Indonesia sudah mampu membuat pesawat tanpa awak‎

Ilustrasi mahasiswa UMY.(Dok. UMY)

Ketua Tim Startup UMY Aero Fun Research, Fallah Alfrido Firmasnyah mengatakan produk UAV belum dapat secara masif diproduksi. Produk UAV di Indonesia lebih banyak  didatangkan dari luar negeri. Padahal menurutnya SDM Indonesia sudah mampu untuk membuatnya. 

"SDM Indonesia sebenarnya sangat mendukung dan siap. Makanya kita membuat UAV yang kualitasnya setara buatan luar negeri. Kami ingin Indonesia tidak kalah dengan orang luar negeri, ini lho buatan orang Indonesia," ucapnya, Selasa (8/8/2022).

Baca Juga: Pandemik COVID-19, UMY Kehilangan Potensi Pendapatan SPP Rp29 Miliar

2. Pesawat tanpa awak bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang‎

Pesawat nirawak Reaper milik AS (Wikimedia.org/Lt. Col. Leslie Pratt)

Menurutnya UAV buatan timnya tidak hanya bisa digunakan untuk satu sektor namun dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam berbagai sektor atau bidang. "Pesawat ini tidak hanya untuk satu sektor saja, misalnya UAV ini bisa untuk mengantarkan obat ke lokasi tertentu yang sulit dijangkau dengan kendaraan darat," ucapnya.

"UAV ini juga bisa digunakan untuk memantau evakuasi korban bencana atau memonitori para korban bencana di lokasi tertentu," imbuhnya .

Untuk pembuatan UAV kata Fallah dibutuhkan waktu 35-40 hari. UAV juga memiliki harga murah namun kualitasnya bagus. Sementara untuk spesifikasi UAV dengan berat 4,7 kilogram, panjang 2 meter dan mampu terbang dengan durasi satu jam. Endurance jelajah 28 kilometer ditempuh dengan waktu 38 menit.

"Dalam mengendalikan UAV kita tetap memperhatikan regulasi yang dibuat oleh Aircraft Indonesia," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya