Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi nyetir saat macet (freepik.com/freepik)
ilustrasi nyetir saat macet (freepik.com/freepik)

Macet sudah menjadi bagian yang hampir tidak terpisahkan dari kehidupan di kota besar. Nah, menyetir di jalanan macet bukan hanya tentang mengendalikan mobil, tapi juga diri sendiri.

Jika mudah terpancing emosi, perjalanan akan terasa jauh lebih berat dan melelahkan. Dengan sikap yang lebih tenang, kita bisa menjaga suasana hati tetap stabil sekaligus mengurangi risiko salah ambil keputusan di jalan. Nah, berikut enam tips agar tetap sabar saat nyetir di tengah kemacetan.

1. Atur musik sesuai suasana hati

ilustrasi memutar musik di mobil (unsplash.com/Bruno Guerrero)

Musik bisa jadi teman paling ampuh saat terjebak macet. Pilihlah lagu yang bikin rileks, karena musik yang tenang bisa membantu pikiranmu lebih jernih dan mengurangi rasa bosan.

Jika kamu tipe yang mudah stres di jalan, sebaiknya hindari lagu-lagu dengan tempo terlalu cepat. Suasana hati bisa lebih mudah terjaga kalau musik yang didengar sesuai dengan mood. Jadi, siapkan playlist khusus untuk menghadapi macet.

2. Siapkan camilan ringan di mobil

ilustrasi kacang-kacangan sebagai camilan sehat (pixabay.com/Andrey177)

Camilan kecil bisa jadi penyelamat ketika stuck saat macet. Rasa lapar sering bikin suasana hati lebih cepat panas. Adanya camilan, akan menjaga energi tetap stabil dan emosi lebih terkendali. Tapi ingat, pilih yang praktis dan aman dimakan di dalam mobil.

Hindari camilan yang berantakan atau butuh perhatian ekstra saat dimakan. Pilihan sederhana seperti biskuit, kacang, atau buah potong bisa cukup membantu. Selain mengisi perut, ngemil juga bisa bikin pikiran teralihkan dari rasa bosan.

3. Gunakan aplikasi peta digital

ilustrasi melihat peta (freepik.com/freepik)

Aplikasi peta digital bisa membantumu memilih jalur alternatif saat lalu lintas padat. Memang, tidak semua jalan alternatif lebih cepat, tapi setidaknya bisa mengurangi rasa jenuh di jalan utama.

Selain itu, aplikasi peta biasanya memberi informasi soal kondisi lalu lintas terkini. Kamu bisa memperkirakan waktu tempuh dan memilih jalan terbaik sesuai situasi. Jadi, bukan hanya sabar yang terjaga, tapi juga efisiensi perjalanan.

4. Tarik napas dalam

ilustrasi mengatur napas (pexels.com/Kelvin Valerio)

Jangan remehkan kekuatan tarik napas dalam saat rasa kesal mulai muncul. Teknik sederhana ini bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Saat macet, gunakan momen berhenti untuk melakukan pernapasan ini. Rasanya seperti reset kecil untuk pikiranmu.

Dengan membiasakan diri menarik napas panjang, akan bisa lebih sabar menghadapi situasi yang bikin jengkel. Emosi yang tadinya memuncak bisa sedikit mereda.

5. Jangan mainkan klakson

ilustrasi membunyikan klakson mobil (freepik.com/freepik)

Klakson memang alat komunikasi di jalan, tapi kalau dipakai terus-menerus justru bikin suasana makin panas. Bunyi klakson yang berlebihan bisa memancing emosi orang lain, termasuk dirimu sendiri. Ingat, semua orang di jalan juga sama-sama ingin cepat sampai tujuan.

Dengan menahan diri untuk tidak asal klakson, kamu bisa mengendalikan emosi. Situasi jalan pun terasa lebih damai meski ramai. Bayangkan semua orang saling membunyikan klakson tanpa henti, macet akan terasa dua kali lebih stres.

6. Fokus pada tujuan, bukan kemacetan

ilustrasi menyetir mobil (freepik.com/freepik)

Salah satu trik paling ampuh adalah mengingat tujuanmu, bukan rasa kesal karena macet. Ingat pada akhirnya akan sampai rumah meski butuh waktu lebih lama. Dengan begitu, pikiranmu lebih fokus pada hal positif dibandingkan rasa jengkel. Perspektif ini bisa bikin perjalanan lebih ringan.

Mengeluh atau marah tidak akan mempercepat perjalanan. Jadi, lebih baik simpan tenagamu untuk hal-hal yang lebih penting setelah sampai tujuan.

Menghadapi macet memang butuh kesabaran ekstra, tapi sebenarnya ada banyak cara untuk membuatnya lebih ringan. Dengan musik, camilan, aplikasi peta, hingga teknik sederhana seperti menarik napas, bisa menjaga emosi tetap stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team