ilustrasi seorang yang bimbang (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)
Curang dalam ujian bukan hanya soal melanggar aturan, tapi juga melibatkan konflik etis yang bisa berdampak psikologis. Dengan kata lain, saat kamu tahu bahwa kamu telah melakukan sesuatu yang salah, rasa bersalah dan malu bisa menghantui pikiranmu. Meskipun pada awalnya kamu merasa lega karena berhasil mendapatkan nilai tinggi, perasaan ini bisa berubah jadi stres dan kegelisahan saat kamu menyadari konsekuensi dari tindakanmu.
Selain itu, terbiasa curang juga bisa membuatmu semakin longgar dalam masalah etika, gak hanya dalam ujian tetapi juga dalam aspek kehidupan lainnya. Kamu mungkin mulai berpikir bahwa cara-cara gak jujur adalah solusi untuk berbagai masalah, yang akhirnya akan mengarah pada kebiasaan buruk lainnya, seperti berbohong atau menipu orang lain. Hati-hati, ini gak hanya merusak dirimu sendiri, lho, tapi juga bisa melukai hubungan dengan orang-orang di sekitarmu.
Sering curang dalam ujian mungkin tampak seperti shortcut yang mudah untuk mencapai kesuksesan akademis, tapi kenyataannya, ini adalah jebakan yang bisa menghancurkan masa depanmu. Pada akhirnya, kejujuran dan kerja keras adalah jalan terbaik menuju kesuksesan. Meskipun butuh lebih banyak usaha, hasil yang diperoleh dengan cara yang benar akan memberi kepuasan yang jauh lebih besar. Jadi, pertimbangkan dengan baik setiap kali kamu ingin berbuat curang dalam ujian. Waspada, konsekuensinya mungkin jauh lebih besar daripada yang kamu bayangkan!