Semut (commons.wikimedia.org/Alexander Wild)
Biasanya hewan hanya mampu menggigit atau menyengat, namun hal tersebut tidak berlaku bagi semut karena ia bisa melakukan keduanya. Semut-semut yang sering ditemui di Indonesia memang tidak berbahaya dan gigitan atau sengatannya hanya menyebabkan pembengkakan, rasa gatal, atau rasa sakit. Tapi semut lain seperti semut api yang berasal dari genus Solenopsis justru patut diwaspadai. Bagaimana tidak, saat menggigit semut api bisa mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti reaksi alergi ekstrem, kerusakan organ, sampai kematian, jelas Southern Cross University dan National Fire Ant Eradication Program.
Selain semut api beberapa spesies semut juga mampu menyengat seperti tawon. Namun sengatannya tidak mematikan dan hanya menyebabkan gejala ringan seperti rasa gatal atau pembengkakan kecil. Tapi walau begitu kamu tetap harus waspada dengan kehadiran semut. Supaya tempat tinggalmu terhindar dari serangan semut kamu harus menjaga kebersihan, menutup pintu rumah, jangan biarkan banyak barang berserakan, dan selalu awasi daerah-daerah yang rawan akan kehadiran semut.
Walau memiliki tubuh yang kecil, namun beberapa invertebrata memiliki gigitan dan sengatan yang cukup berbahaya. Beberapa hewan seperti serangga air raksasa dan semut memang hanya bisa melukai manusia. Namun invertebrata lain seperti tawon, kelabang, dan laba-laba patut diwaspadai karena mereka mampu menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, komplikasi pada organ tubuh, sampai kematian. Kamu juga harus menghindari dan mencegah mereka masuk ke rumah. Cara yang bisa dilakukan juga beragam, seperti menyemprot cairan pembasmi serangga sampai membersihkan rumah dengan rutin.