Siapa yang tak kenal ikan teri? Ikan mungil ini kerap menghiasi meja makan dengan kelezatannya. Masyarakat indonesia sering mengolah ikan teri menjadi berbagai menu masakan dan biasa menjadi campuran sambal yang menemani nasi dan lauk.
Apakah kamu tahu bahwa di balik rasanya yang lezat, ikan teri memiliki banyak fakta menarik yang jarang diketahui?
Ikan teri memiliki musim bertelur tertentu, ikan ini bermigrasi ke perairan dangkal untuk bertelur yang menyebabkan populasi ikan teri di perairan dalam berkurang dan sulit ditangkap. Oleh karena itu, ikan teri dianggap sebagai ikan musiman.
Penangkapan ikan teri yang berlebihan juga menyebabkan perubahan populasi. Musim panen ikan teri biasanya terjadi pada saat musim bertelur, sehingga penangkapan yang berlebihan dapat menghambat proses reproduksi dan menurunkan populasi ikan teri.
Ikan teri kaya protein hewani yang penting untuk memelihara jaringan tubuh, seperti tulang dan otot. Ikan teri mengandung asam lemak omega-3, terutama EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan DHA (Docosahexaenoic Acid), yang sangat penting untuk otak, mata, dan jantung.
Ikan teri mengandung nutrisi antara lain vitamin dan mineral yakni termasuk kalsium, zat besi, fosfor, dan vitamin A. Dibandingkan jenis ikan lainnya, ikan teri memiliki kandungan lemak yang lebih rendah, membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik untuk diet.
Ada beberapa metode pengolahan khusus ikan teri, yaitu diawetkan seperti pengasinan, pengeringan, pengasapan, fermentasi, dan pengalengan. Setiap metode menghasilkan rasa dan tekstur yang berbeda, seperti rasa dan aroma yang unik saat diasap atau tekstur yang lebih lembut saat difermentasikan.
Pemrosesan ikan teri yang paling umum adalah digarami di larutan garam lalu dikemas dalam minyak atau garam. Proses ini menjadikan warna kulit ikan alami yang hijau kebiruan menjadi abu-abu, yakni warna ikan teri yang biasa dijumpai di pasaran.
Ikan teri berkembang biak secara seksual dan dapat menghasilkan hingga 30 ribu telur per sekali masa bertelur. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24-48 jam, dan larva ikan teri akan hidup di plankton selama beberapa minggu sebelum mereka cukup besar untuk berenang dan mencari makan sendiri.
Ikan teri memiliki umur pendek yakni hanya 1-2 tahun. Ikan teri berperan penting dalam jaringan makanan laut dengan membantu mengontrol populasi mangsanya. Banyak predator, seperti ikan besar, burung laut, dan mamalia laut, bergantung pada ikan teri sebagai sumber makanan mereka.
Banyak predator laut, termasuk ikan besar, mamalia laut, dan burung laut, menyukai ikan teri untuk dijadikan mangsa. Ini yang menyebabkan ikan teri bergerombol dalam jumlah besar karena membuat mereka sulit dilihat oleh predator.
Kebiasaan ini juga membantu mereka bertahan hidup di laut yang penuh dengan ancaman dan persaingan. Kebiasaan ini membantu mereka bertahan hidup dan berkembang biak di laut. Selain itu dengan bergerombol membantu menavigasi dengan lebih mudah dan menjaga arah selama perjalanan panjang.
Mempelajari hal-hal menarik tentang ikan teri tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi membuat lebih menghargai makhluk kecil ini. Selain peran penting mereka dalam menjaga keseimbangan alam, adaptasi dan ketahanan mereka memberikan banyak pelajaran.