5 Dampak Polusi Kendaraan Bermotor, Krisis Udara Perkotaan

Polusi kendaraan menjadi salah satu penyumbang utama kerusakan lingkungan di perkotaan. Gas buang kendaraan bermotor menyumbang berbagai zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan partikel halus (PM2.5) yang membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.
Perkotaan yang padat kendaraan menghadapi masalah lingkungan serius, termasuk penurunan kualitas hidup warganya. Polusi ini bisa merusak infrastruktur kota melalui hujan asam dan korosi. Dampak negatif dari polusi kendaraan mencerminkan perlunya kebijakan yang tegas untuk mengurangi emisi. Berikut lima dampak negatif dari polusi kendaraan di perkotaan dan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari.
1. Meningkatkan risiko penyakit pernapasan
Polusi kendaraan menghasilkan partikel halus dan gas beracun yang merusak sistem pernapasan. Penduduk kota sering menghirup udara yang tercemar, sehingga rentan terkena asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru kronis. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling rentan terhadap efek ini.
Gas karbon monoksida, misalnya, dapat mengurangi kapasitas darah dalam membawa oksigen, mengakibatkan kelelahan dan masalah kesehatan lainnya. Dampak ini semakin buruk ketika polusi terjadi secara terus-menerus tanpa pengendalian yang memadai.