Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anemia  (freepik.com/stockking)
ilustrasi anemia (freepik.com/stockking)

Kurang darah atau anemia sering terjadi akibat rendahnya kadar hemoglobin dalam tubuh. Kondisi ini bisa disebabkan kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.

Ternyata beberapa bahan dapur bisa mengatasi kurang darah karena punya nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ini daftarnya!

1. Kunyit

ilustrasi kunyit (freepik.com/valery

Dilansir Healthline.com, salah satu bahan dapur yang bisa mengurangi anemia adalah kunyit. Renpah berwarna oranye ini mempunyai sifat antiinflamasi dan antioksidan. Namun, kunyit juga mengandung zat besi dalam jumlah cukup baik untuk membantu pembentukan sel darah merah. Mengonsumsi masakan berbumbu kunyit secara rutin dapat membantu menjaga keseimbangan kadar hemoglobin.

Kunyit juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi bila dikombinasikan bahan makanan lain. Ramuan tradisional yang menggunakan kunyit sering dianggap efektif dalam menjaga kesehatan darah serta menambah energi bagi tubuh.

2. Bawang putih

ilustrasi bawang putih (freepik.com/alexander

Bawang putih tak hanya berguna untuk menambah aroma khas dalam masakan, Kandungan sulfur, zat besi, serta beberapa mineral lain membantu meningkatkan sirkulasi darah. Bawang putih juga dikenal mampu menurunkan kolesterol sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.

Untuk mencegah anemia, bawang putih berperan melalui efeknya dalam memperbaiki metabolisme zat besi. Senyawa aktif di dalamnya membantu tubuh menyerap nutrisi lebih baik, sehingga pembentukan sel darah merah menjadi lebih optimal. Menambahkan bawang putih dalam menu sehari-hari bukan hanya membuat makanan lebih lezat, tetapi juga menjaga kualitas darah tetap sehat.

3. Jahe

ilustrasi jahe (freepik.com/fabrikasimf)

Jahe memiliki sifat menghangatkan tubuh dan memperlancar peredaran darah. Kandungan zat gizi di dalamnya termasuk zat besi dan vitamin C, dapat mendukung produksi hemoglobin. Tidak hanya itu, jahe juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga cocok dikonsumsi untuk mencegah kelelahan akibat anemia.

Minuman berbahan jahe atau makanan yang diberi tambahan jahe dapat memberikan manfaat ganda, yakni menjaga stamina sekaligus mencegah kurang darah. Dengan sifat antioksidannya, jahe mampu melindungi sel darah dari kerusakan akibat radikal bebas.

4. Ketumbar

Ilustrasi ketumbar (pexels.com/marek)

Ketumbar merupakan bumbu dapur yang kaya zat besi, vitamin, serta antioksidan. Kandungan ini sangat bermanfaat dalam membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Selain itu, ketumbar juga memiliki kemampuan meningkatkan nafsu makan, yang secara tidak langsung mendukung asupan nutrisi lebih seimbang.

Biji ketumbar sering dijadikan rempah tambahan pada sup, kari, atau tumisan. Dalam pengobatan tradisional, ketumbar juga digunakan sebagai ramuan alami untuk meningkatkan kualitas darah. Mengonsumsi makanan berbumbu ketumbar secara teratur menjadi salah satu cara alami mencegah anemia tanpa perlu bergantung sepenuhnya pada suplemen kimia.

5. Kayu manis

ilustrasi kulit kayu manis (freepik.com/ilove)

Kayu manis tak hanya sebagai bumbu penyedap manis pada makanan dan minuman, tetapi juga memiliki kandungan mineral penting, termasuk zat besi. Dengan konsumsi teratur, kayu manis mampu mendukung peningkatan kadar hemoglobin dalam darah.

Aroma khasnya juga memberikan efek menenangkan yang baik bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Ramuan minuman kayu manis hangat sering dianjurkan untuk orang yang mengalami kelelahan atau gejala kurang darah.

Menjaga kesehatan darah tidak selalu bergantung pada obat-obatan atau suplemen sintetis. Beberapa bumbu dapur yang sering dipakai sehari-hari ternyata menyimpan manfaat besar dalam mencegah kurang darah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team