Lebaran identik dengan jamuan makan yang melimpah di rumah saudara atau tetangga. Terkadang perut sudah terlalu kenyang, atau ada alasan kesehatan yang membuat kita harus menolak. Penolakan ini bisa dianggap kurang sopan kalau caranya kurang tepat.
Jangan khawatir, ada caranya agar penolakanmu tetap halus dan gak bikin tuan rumah tersinggung. Simak beberapa cara cerdas untuk menolak makanan tanpa meninggalkan kesan buruk.
Sikap sopan adalah kunci utama saat menolak jamuan. Alih-alih langsung bilang gak mau, lebih baik awali dengan ucapan terima kasih atas keramahannya. Misalnya wah, makasih banyak, masakannya kelihatan enak.
Dengan sikap itu, tuan rumah tetap merasa dihargai meski makanan tidak diterima. Setelah itu, sampaikan alasan dengan santai yang membuatnya tidak tersinggung seperti, saya baru saja makan banyak di rumah sebelumnya, jadi belum bisa lagi. Kalimat seperti ini jauh lebih diterima daripada penolakan langsung.
Siapa yang gak senang dapat pujian? Sebelum menolak, coba beri apresiasi pada hidangan yang disajikan. Misalnya, Ini opor ayamnya kelihatan legit banget, pasti enak! atau kue nastarnya homemade ya? Keren banget!. Dengan memuji tuan rumah, maka akan terasa usaha mereka dihargai.
Kalau memang ada batasan kesehatan, jangan ragu untuk jujur, tapi dengan cara yang santai. Misalnya aku lagi mengurangi gula nih, jadi kuenya aku skip dulu ya, atau dokter bilang aku harus kurangi santan, jadi opornya sedikit aja.
Alasan kesehatan biasanya mudah dipahami dan jarang bikin tersinggung. Tapi pastikan untuk tetap tersenyum dan sopan agar gak terdengar seperti mengeluh.
Jika benar-benar gak sanggup makan, coba trik minta dibungkus. Misalnya, aku kenyang banget nih, tapi boleh aku bungkus buat nanti malem? Soalnya kelihatan enak banget.
Dengan begitu mengucapkan kalimat itu, tuan rumah tetap senang karena masakannya dihargai. Mereka juga gak merasa usahanya sia-sia karena makanan tetap diterima.
Menolak makanan saat Lebaran memang butuh trik khusus agar gak menyinggung perasaan tuan rumah, terpenting tunjukkan sikap sopan dan apresiasi atas keramahan mereka. Dengan cara-cara di atas, silaturahmi tetap lancar tanpa harus memaksakan diri.