5 Tips Eco-Packaging bagi Penjual Online, Ramah Lingkungan!

Bisa diterapkan untuk kurangi sampah plastik

Indonesia termasuk dalam 10 negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Menurut data yang dirilis World Population Review pada tahun 2021, Indonesia menempati posisi ke-5 dengan timbunan sampah plastik sebesar 56 ribu ton.

Ternyata, salah satu penyebab menggunungnya sampah plastik adalah kebiasaan masyarakat sekarang untuk berbelanja online. Data dari LIPI menyebutkan bahwa hal ini disebabkan karena 96 persen paket yang dikemas oleh toko online menggunakan bubble wrap dan kebanyakan langsung dibuang oleh pembeli.

Jika kamu adalah salah satu penjual toko online, berikut beberapa tips eco-packaging yang bisa diterapkan untuk mengemas produk agar lebih ramah lingkungan tetapi tetap aman sampai ke tangan pembeli.

1. Mengurangi penggunaan bubble wrap dengan honeycomb paper wrap 

5 Tips Eco-Packaging bagi Penjual Online, Ramah Lingkungan!lcpshop.net

Terbuat dari kertas kraft yang didaur ulang, honeycomb paper wrap bisa menjadi alternatif untuk membungkus produk pecah belah. Honeycomb paper wrap dapat diregangkan sekitar 1,5 kali dari ukuran aslinya sehingga memiliki efek bantalan yang membuatnya tahan terhadap guncangan dan memberi perlindungan terhadap produk. Cocok untuk keramik, gelas, botol, dan mug.

Untuk menggunakannya, regangkan honeycomb paper wrap terlebih dahulu, kemudian lilitkan kepada produk secukupnya hingga dirasa aman. Agar packaging tampak lebih rapi, kamu bisa merekatkan stiker bergambar logo tokomu pada ujung honeycomb paper wrap atau menambahkan pita. Terakhir, masukkan produk ke kardus agar lebih aman dan tertutup.

2. Shredded paper juga bisa menjadi pilihan 

5 Tips Eco-Packaging bagi Penjual Online, Ramah Lingkungan!Pixabay/Hans

Ingin alternatif lain yang lebih hemat uang, shredded paper atau kertas serut adalah solusinya. Kamu gak perlu membeli baru untuk bahan packaging ini, melainkan dapat memanfaatkan kertas-kertas bekas di rumah dengan mengguntingnya menjadi ukuran tipis-tipis. Opsi ini memang membutuhkan lebih banyak tenaga, namun setidaknya kertas bekas yang menumpuk di rumah dapat dimanfaatkan menjadi hal lain.

Penggunaannya cukup mudah. Sebar shredded paper secukupnya di dalam kardus, lalu letakkan produk di tengah kardus yang telah dipenuhi oleh shredded paper tersebut. Untuk menambah kesan elegan, kamu dapat membungkus bagian luar produk dengan kertas kraft putih terlebih dahulu. Shredded paper dapat digunakan untuk kemasan barang pecah belah sebagai penahan guncangan.

3. Amplop dan karton untuk pengiriman foto atau produk berupa lembaran kertas lainnya 

5 Tips Eco-Packaging bagi Penjual Online, Ramah Lingkungan!Pixabay/photoAC

Jika produk yang kamu jual adalah produk kecil dan tipis seperti foto, polaroid, stiker, atau produk yang berbentuk lembaran lainnya, amplop dan karton adalah opsi yang tepat. Jangan lupa, jenis karton harus benar-benar kokoh agar tidak tertekuk saat perjalanan.

Umumnya, karton yang digunakan adalah yellowboard atau greyboard dengan tebal 2 mm. Ukuran amplop dan yellowboard dapat kamu pilih sesuai dengan ukuran produk. Beberapa toko juga menyediakan karton lembaran sehingga kamu dapat memotongnya sesuai dengan yang dibutuhkan.

Agar menghasilkan packaging yang aman, letakkan produk di atas karton dan timpa dengan karton lainnya, jadi membentuk seperti sandwich. Setelah itu, masukkan dua lembar karton yang telah di-sandwich ke dalam amplop. Packing dengan opsi ini adalah salah satu packing yang mudah dan rapi.

Baca Juga: 6 Tips Hidup Ramah Lingkungan ala Gen Z, Bawa Alat Makan Sendiri

4. Tape kertas sebagai pengganti selotip atau lakban 

5 Tips Eco-Packaging bagi Penjual Online, Ramah Lingkungan!Unsplash/Jo Szczepanska

Selotip dan lakban wajib ada dalam sebuah packaging sebagai bahan perekat. Namun, selotip dan lakban memiliki efek negatif yaitu keduanya sulit didaur ulang.

Sekarang, inovasi berupa tape kertas telah hadir sebagai alternatif selotip dan lakban. Tape kertas terbuat dari bahan-bahan alami sehingga mudah terurai. Penjualannya pun telah tersebar di berbagai toko dan mudah ditemui.

5. Beri catatan kepada pembeli untuk reuse bahan-bahan packaging yang mereka terima

5 Tips Eco-Packaging bagi Penjual Online, Ramah Lingkungan!Pexels/Panos Sakalakis

Hal ini turut berguna untuk mengurangi penumpukan sampah. Bahan-bahan packaging di atas bisa digunakan lagi oleh para pembeli saat mereka harus mengirim paket atau pada kondisi-kondisi lain yang memerlukan bahan-bahan tersebut. Catatan kecil seperti ‘Jangan lupa untuk menggunakan kembali!’ yang diselipkan ke dalam paket menjadi pengingat bagi pembeli untuk tidak langsung membuangnya.

Penggunaan plastik masih sulit untuk dihindari, maka cara yang bisa kita lakukan sekarang adalah dengan menguranginya. Lima tips eco-packaging di atas dapat kamu terapkan untuk ikut serta dalam mengurangi sampah plastik. Beberapa bahan mungkin lebih mahal dari biasanya, namun tetap sepadan jika bertujuan untuk kebaikan kita semua di kemudian hari.

Baca Juga: 5 Inovasi Produk Rumah Tangga Ramah Lingkungan, Inspiratif!

Regina Laurentia Jocelyn Suryawijaya Photo Community Writer Regina Laurentia Jocelyn Suryawijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya