5 Jenis Material Lantai yang Paling Awet Menurut Ahli

Pilih yang sesuai dengan kebutuhanmu

Sedang membangun atau merenovasi rumah? Salah satu pertimbangan paling awal mungkin memilih lantai yang paling tepat untuk rumahmu. Tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga memiliki daya tahan yang baik untuk waktu lama. Menemukan jenis lantai yang paling awet mungkin tidaklah mudah. Terlebih ada banyak pilihan tersedia yang sering kali membingungkan. Kamu ingin menemukan lantai yang tidak mudah pecah, retak, dan juga memiliki daya tahan akan kelembaban yang cukup baik.

Di area yang sering kali dilewati sehari-hari di rumah, seperti lorong penghubung ruangan, dapur, kamar mandi, dan ruang keluarga, memiliki material lantai yang tahan lama, tahan gores, dan mudah dalam perawatannya sangatlah penting. Untuk menjawab pertanyaan kamu mengenai solusi pemilihan lantai dengan daya tahan paling baik tersebut, kamu bisa pertimbangkan melalui saran dari para ahli berikut! Baca artikelnya, sampai selesai ya!

1. Kayu solid

5 Jenis Material Lantai yang Paling Awet Menurut Ahliilustrasi penggunaan lantai solid hardwood di rumah (unsplash.com/Pickawood)

Jika kamu sudah jatuh hati dengan ide rumah yang diliputi dengan lantai kayu yang indah dan kokoh, solid hardwood merupakan pilihan utama dengan daya tahan paling lama. Permukaan yang dimiliki dari kayu solid ini kuat, tidak mudah tergores maupun penyok. Kamu mungkin juga sering kali melihat properti seperti villa, resor, rumah tua, menggunakan kayu solid sebagai lantainya. Ini membuktikan, kokohnya material lantai kayu satu ini memang memiliki ketahanan yang bisa sampai bertahun-tahun lamanya.

Selain itu, tentu ada banyak kelebihan lainnya dari solid hardwood untuk lantai yang membuatnya layak untuk dipilih. Seperti jenis kayunya yang membuat kaki terasa hangat ketika berpijak di atasnya, hingga pesona klasiknya yang cocok dipadu-padankan dengan cukup banyak ide dekorasi rumah. Di sisi lain, tetap perlu ada perawatan yang harus dilakukan saat memilih jenis lantai ini. Kayu solid cenderung bisa mengalami pemuaian dan penyusutan akibat pengaruh cuaca. Selain itu, sebaiknya lakukan pembersihan secara berkala.

2. Engineered wood

5 Jenis Material Lantai yang Paling Awet Menurut Ahliilustrasi penggunaan lantai engineered wood (unsplash.com/Point3D Commercial Imaging Ltd.)

Engineered wood atau kayu olahan merupakan pilihan lantai yang bisa lebih hemat anggaran dibandingkan dengan jenis lantai kayu alami lainnya. Terdiri dari lapisan inti komposit, lantai ini tidak sensitif terhadap perubahan suhu atau kelembaban sehingga tidak mudah melengkung, retak, atau pecah. Selain itu, lantai ini juga memiliki dimensi yang stabil serta menariknya pemasangannya dapat dilakukan dalam beberapa cara berbeda. Seperti dipaku, disekrup, direkatkan menggunakan perekat lantai fleksibel, atau diapungkan di atas lapisan bawah.

Di negara dengan empat musim, jenis lantai engineered wood ini juga biasanya jadi pilihan untuk memasang sistem pemanas di bawah lantai, karena dapat mengatasi perubahan suhu lantai dengan baik. Engineered wood bisa diberi lapisan atas menggunakan berbagai jenis material lantai kayu lainnya, termasuk solid hardwood. Cocok untuk di daerah dingin karena menahan kelembaban dengan baik, kamu hanya perlu melakukan pemolesan lantai untuk perawatannya seiring berjalannya waktu.

3. Ubin porselen

5 Jenis Material Lantai yang Paling Awet Menurut Ahliilustrasi penggunaan lantai porselen (unsplash.com/Maria Orlova)

Pilihan material lantai awet lainnya, ada pada ubin porselen. Jenis ubin satu ini memiliki karakteristik material kuat, keras, murni, dan juga tahan air. Inilah mengapa ubin porselen juga sering kali ditemui penggunaannya di kamar mandi. Tergantung pada peringkat dan kualitasnya, ubin porselen kurang lebih bisa bertahan hingga 15-20 tahun lamanya. Bahkan, jika berasal dari kualitas lebih baik lagi, ahli menyebut bisa digunakan hingga selama 50 tahun. Ubin satu ini juga memiliki permukaan kaca yang kaku serta anti selip, sehingga menambah daya tarik ruangan.

Ubin porselen disebut biasanya lebih tahan pakai dan lebih mudah dirawat dibandingkan dengan material batu alam. Namun, tetap perlu diperhatikan juga garis nat yang dimilikinya  yang disebut cenderung lemah karena dapat cepat kotor atau rusak. Kamu, masih bisa meminimalkan garis nat ini dengan menggunakan ubin berskala lebih besar. Kelebihannya yang menarik perhatian untuk dipilih adalah kehadirannya dalam beragam desain sehingga dengan mudah membuat sebuah ruangan terlihat lebih memesona. Dalam perawatan sehari-hari juga cenderung mudah.

Baca Juga: 3 Trik Memisahkan Ruangan Tanpa Sekat dengan Elegan

4. SPC

5 Jenis Material Lantai yang Paling Awet Menurut Ahliilustrasi penggunaan lantai SPC (pexels.com/Skitterphoto)

SPC atau Stone Plastic Composite, merupakan material inovatif terkini. Material lantai satu ini 100 persen tahan air dan bahannya cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan ubin vinil tradisional, lantai batu, atau lantai beton yang dipoles. Jenis lantai ini juga kompatibel dengan pemanas, ramah lingkungan, tahan noda, tahan air, dan tahan pudar. SPC bisa jadi opsi terbaik untuk kamu yang ingin lantai rumahmu penggunaannya lebih tahan lama.

Lebih jelasnya, lantai SPC ini terbuat dari bahan PVC (Poly Vinyl Chloride) dan batu kapur, menjadikannya termasuk ke dalam jenis material rumah yang ramah lingkungan. SPC bisa dijadikan pilihan jenis material alternatif dari lantai vinil biasa. Jenis lantai satu ini terbilang jadi pilihan baik juga untuk lantai di ruang keluarga, di mana anak kecil biasanya bermain di sini. Dikarenakan, materialnya tidak mengandung zat berbahaya.

5. Laminasi

5 Jenis Material Lantai yang Paling Awet Menurut Ahliilustrasi penggunaan lantai laminasi (unsplash.com/Jamie Street)

Lantai jenis ini merupakan penutup lantai berlapis-lapis dengan lapisan atau meniru tampilan kayu atau batu. Biasanya lantai laminasi diletakkan dipasang di lantai bawah, dengan lapisan bawah yang diterapkan secara terpisah atau dipasang ke bagian bawah papan lantai. Dalam perawatannya, lantai laminasi juga mudah dibersihkan dengan penyedot debu dan pel. Lantai tidak mudah terkena noda, karena terdiri dari berbagai lapisan yang juga menjadikannya lebih kuat dan tahan terhadap goresan maupun penyok.

Dengan semua kelebihan yang dimilikinya tersebut, lantai laminasi dianggap akan sangat tahan lama. Selain itu, cara pemasangannya juga cenderung mudah dengan harga yang biasanya bisa lebih murah dibandingkan jenis lantai lainnya. Lantai laminasi versi terbaru, semakin memiliki daya tarik visual dengan penampakan tekstur kayu keras di bagian permukaannya. Di sisi lain, lantai laminasi juga memiliki kekurangan yakni sama sekali tidak tahan terhadap kelembaban. Jadi tidak disarankan digunakan di kamar mandi atau ruangan lain yang lembap.

Memilih lantai dengan ketahanan yang baik juga bisa melalui pertimbangan gaya hidup kamu di rumah. Apakah akan ada banyak anak kecil, hewan peliharaan, hingga seberapa sering lantai tersebut digunakan. Kamu mungkin bisa memilih jenis lantai sedikit lebih bebas pada ruangan yang jarang dipakai, selama tetap melakukan perawatan yang dibutuhkan. Tetapi, jika kamu ingin menggunakan cukup 1 jenis material lantai saja untuk kebanyakan ruang utama di rumah, beberapa pilihan material di atas bisa dipertimbangkan.

Baca Juga: 7 Ide Mempercantik Anak Tangga, Bikin Visual Interior Rumah Naik Kelas

Nadhifa Salsabila Kurnia Photo Community Writer Nadhifa Salsabila Kurnia

Pencinta literasi penyuka fiksi, menulis kapan dan dimana saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya