8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannya

Harus ada jendela yang menghadap ke depan

Dengan keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah, mimpi memiliki rumah satu lantai yang luas memang sulit diwujudkan. Pilihannya adalah membangun atau membeli rumah dua lantai atau lebih. Lantai pertama bisa digunakan untuk ruang tamu, dapur, kamar mandi, serta tempat mencuci.

Sementara lantai dua khusus untuk kamar-kamar tidur, ruang santai, atau plus ruang kerja. Pembagian ruangan seperti ini gak salah, tetapi menjadikan lantai atas sebagai kamar tidur seluruh anggota keluarga juga ada sisi plus dan minusnya. Yuk, simak dan jadikan pertimbangan untuk menyiapkan rumah yang nyaman serta aman buat keluarga. 

1. Bikin istirahat lebih tenang

8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannyailustrasi tidur (pexels.com/Miriam Alonso)

Tidur di lantai atas memang relatif lebih tenang daripada di lantai bawah. Dari lantai atas, keramaian di sekitar rumah cukup teredam. Apalagi kalau rumah berada di tepi jalan besar yang selalu ramai dilalui berbagai kendaraan. 

Kamar di lantai 1 akan membuatmu kesulitan tidur dengan nyenyak. Jangankan suara kendaraan, suara obrolan tetangga saja dapat menyusahkanmu untuk memejamkan mata. Penempatan kamar tidur di lantai atas membantu meningkatkan kualitas istirahatmu.

2. Tidak mendengar jika ada tamu bahkan pencuri

8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannyailustrasi membaca di kamar (pexels.com/Matilda Wormwood)

Meski menempati kamar di lantai atas bikin tidurmu jauh lebih berkualitas, potensi bahayanya juga ada. Yaitu, kamu menjadi sulit mendengar bila ada orang yang datang. Meski ada bel di dekat pagar, boleh jadi dirimu tetap tak mendengar bunyinya.

Apalagi kalau tamu cuma bisa mengetuk pintu. Meski mereka memanggil-manggil, belum tentu kamu akan mendengarnya. Celakanya, bila orang yang datang bermaksud kurang baik. 

Pencuri bisa saja masuk lewat jendela di kamar lantai atas, tetapi ini cukup jarang karena perlu upaya ekstra buat memanjat atau berjalan dari atap ke atap. Risiko untuknya celaka juga lebih besar apabila ia tak jago memanjat serta dalam keadaan panik. Umumnya pencuri tetap masuk melalui lantai 1 dan kamu yang berada di atas mungkin gak mendengar apalagi melihatnya.

3. Aman dari banjir

8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannyailustrasi tidur (pexels.com/Vika Glitter)

Di daerah langganan banjir, rumah bertingkat bisa dibilang wajib dimiliki. Banjir tak selalu didahului dengan hujan deras sehingga adanya lantai atas membantu keluarga menyelamatkan diri. Kalau terjadi banjir, kamu dan keluarga menjadi tidak harus mengungsi selama lantai 2 atau 3 masih aman.

Selain untuk penyelamatan jiwa, adanya kamar-kamar di lantai atas juga menjadi tempat penyimpanan berbagai dokumen penting. Bila semua dokumen ditaruh di lantai bawah tentu akan hanyut dalam sekejap. Saat banjir menerjang, kamu masih dapat bertahan dengan cukup nyaman di lantai atas. Dirimu dan keluarga gak perlu mengangkat-angkat kasur dari lantai 1.

4. Terlambat menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran di bawah

8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannyailustrasi kebakaran (pexels.com/Pixabay)

Meski rumah terdiri dari 2 lantai atau lebih, umumnya dapur tetap berada di bawah. Artinya, potensi terjadinya kebakaran di lantai tersebut lebih besar dan baru merambat ke lantai atas kalau gak segera dipadamkan. Kamu dan keluarga yang sedang beristirahat di lantai atas boleh jadi terlambat mengetahuinya.

Kalian baru sadar telah terjadi kebakaran ketika api sudah begitu besar dan tidak mungkin untuk kalian turun. Makin gawat apabila di kamar-kamar lantai atas tak terdapat jendela yang menghadap ke depan. Semua jendela menghadap ke samping atau belakang sehingga kalian gak bisa meminta tolong pada tetangga atau memberitahukan keberadaan kalian di lantai tersebut.

Baca Juga: 9 Inspirasi Decorative Pillow untuk Hiasan Kamar Tidur, Estetik!

5. Bahaya anak terjatuh

8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannyailustrasi anak di lantai dua (pexels.com/Min An)

Anak-anak biasanya paling suka bermain-main di tangga rumah. Bahkan seperti dalam ilustrasi, melongok-longok ke lantai bawah baik dari dalam rumah maupun balkon kamar. Sedikit saja kita lengah, kecelakaan fatal bisa terjadi.

Oleh sebab itu, sebaiknya miliki rumah berlantai 2 atau lebih yang antarlantainya betul-betul tertutup, kecuali akses ke tangga. Desain tangga pun harus sangat memperhatikan keamanan, yaitu mesti ada pegangannya serta tepi tangga tidak bercelah lebar karena anak dapat terjatuh dari samping. Jendela atau pintu menuju balkon juga harus dirancang dengan keamanan tinggi guna mencegah terjadinya kecelakaan.

6. Capek naik turun tangga jika tak ada kamar mandi di lantai atas

8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannyailustrasi menggosok gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Untuk rumah bertingkat, idealnya memang ada kamar mandi di setiap lantai. Ini memudahkan seluruh anggota keluarga yang hendak menggunakannya. Bila kamar mandi cuma ada di bawah, kalian akan cukup repot karena harus naik turun tangga berkali-kali dalam sehari.

Terutama di malam hari, saat kamu atau anak terbangun oleh keinginan buang air. Dalam kondisi rumah yang gelap serta kalian sangat mengantuk, jangan sampai terpeleset di tangga. Namun, membuat kamar mandi di lantai atas memang perlu kecermatan supaya air tidak merembes ke bawah.

7. Pemandangannya indah

8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannyailustrasi kamar lantai dua (pexels.com/Rachel Claire)

Penempatan kamar tidur di atas juga bisa menurunkan tingkat stres sebab kamu lebih leluasa dalam menikmati pemandangan. Meski di bawah ada halaman dan taman, pandanganmu terbatasi oleh pagar dan dinding rumah tetangga. Sementara itu, dari lantai yang lebih tinggi, pemandangan terhampar.

Kamu bisa bersantai sambil menikmati pemandangan kota, warna langit, serta semilir angin selepas beraktivitas seharian. Bangun pagi pun menjadi lebih bersemangat karena indahnya pemandangan langit saat matahari terbit. Di lantai bawah, alarm smartphone belum tentu seketika membuatmu terjaga.

8. Sulit memasukkan perabot besar

8 Plus Minus Kamar Tidur di Lantai Atas, Perhatikan Keamanannyailustrasi mengangkat barang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kalau kamu sudah mantap menjadikan lantai atas sebagai kamar tidur, mau tidak mau berpengaruh pada pilihan perabotnya. Sulit sekali untukmu atau siapa pun membawa perabot berukuran besar dan berat melalui tangga. Misalnya, lemari yang gak bisa dirakit di tempat atau sofa besar.

Pilihanmu terbatas pada perabot yang lebih kecil dan ringan atau dapat dilepas pasang. Ini juga akan memudahkanmu ketika kelak perlu menata ulang, pindah, atau menjualnya. Jangan memaksakan diri buat mengangkat perabot besar ke lantai atas daripada terjadi kecelakaan yang tak diharapkan.

Jika rumah ditempati oleh beberapa orang, lebih bijak membagi kamar tidur sehingga ada yang terletak di lantai 1 dan 2. Ini akan meningkatkan keamanan rumah secara keseluruhan. Kamar di lantai bawah diprioritaskan buat mereka yang kesulitan naik turun tangga, seperti lansia dan anak-anak, plus ART.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Kamar Tidur Menjadi Panas, Bikin Gak Nyaman!

Marliana Kuswanti Photo Community Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya