ilustrasi minyak peppermint (pexels.com/tarawinstead)
"Salah satu pengusir nyamuk buatan sendiri, minyak lemon dan minyak eukaliptus, ideal untuk dijadikan semprotan nyamuk alami, kata Zahid Adan, seorang ahli hama taman, dilansir Homes and Gardens.
Dilansir Healthline, yang ditulis oleh Ashley Marcin, seorang penulis dan blogger kesehatan, minyak lemon eukaliptus telah menjadi pilihan populer sebagai penolak nyamuk alami sejak tahun 1940-an. Diakui oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sebagai bahan yang efektif dalam mengusir nyamuk, minyak eukaliptus telah terbukti efektif dalam menghalangi serangga tersebut.
Sebuah studi pada tahun 2014 menemukan bahwa campuran minyak lemon eukaliptus dengan konsentrasi 32 persen memberikan perlindungan lebih dari 95 persen terhadap nyamuk selama 3 jam. Informasi ini menunjukkan bahwa penggunaan minyak lemon eukaliptus dalam semprotan pengusir nyamuk DIY jadi pilihan yang efektif. Berikut ini bahan dan cara membuatnya.
Bahan:
- Minyak lemon eukaliptus
- Bahan dasar seperti minyak kelapa, minyak jojoba, atau witch hazel
Cara membuatnya:
- Siapkan botol semprot kosong yang bersih dan kering.
- Campurkan 10 hingga 20 tetes minyak lemon eukaliptus dengan 2 ons (sekitar 60 ml) bahan dasar pilihan. Kamu dapat menggunakan minyak kelapa, minyak jojoba, atau witch hazel sebagai bahan dasar.
- Pastikan untuk mengocok campuran dengan baik.
- Setelah campuran tercampur rata, tuangkan ke dalam botol semprot.
- Tutup botol semprot dengan rapat dan kocok sebelum digunakan.
- Semprotkan larutan ini pada kulit, terutama pada area yang terbuka seperti tangan, kaki, dan leher.
- Hindari menyemprotkan larutan ini di area yang sensitif seperti mata dan mulut.
- Ulangi penggunaan sesuai kebutuhan, terutama saat berada di luar ruangan.
Catatan:
Perlu diingat bahwa meskipun minyak lemon eukaliptus adalah bahan alami yang efektif sebagai pengusir nyamuk, tetapi beberapa orang mungkin mengalami iritasi kulit. Selalu lakukan tes kecil di area kecil kulit sebelum menggunakan secara luas. Juga, hindari penggunaan pada anak-anak di bawah usia 3 tahun dan konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya pada anak-anak yang lebih muda.