Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi produk hair care (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi produk hair care (pexels.com/cottonbro)

Intinya sih...

  • Sulfat mengeringkan rambut keriting, membuatnya rapuh dan sulit diatur.
  • Paraben dapat menyebabkan iritasi kulit kepala dan gangguan hormon, meningkatkan risiko kerontokan rambut.
  • Triclosan, silikon, minyak mineral, formaldehida, asam salisilat, alkohol pengering, dan pewangi buatan harus dihindari untuk menjaga kesehatan rambut keriting.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika kamu memiliki rambut keriting, menjaga kelembapan dan kesehatan rambut bisa menjadi tantangan tersendiri. Banyak produk perawatan rambut yang menawarkan berbagai manfaat, namun tidak semua bahan di dalamnya cocok untuk rambut keriting. Beberapa bahan bahkan dapat berdampak negatif pada tekstur dan kesehatan rambut.

Sebelum memilih produk yang tepat, ada baiknya kamu mengetahui bahan-bahan yang sebaiknya dihindari untuk menjaga rambut keriting tetap indah dan terawat. Ketahui bahan dalam produk perawatan rambut yang perlu dihindari pemilik rambut keriting melalui artikel berikut ini. Cek, yuk!

1. Sulfat

ilustrasi produk hair care (pexels.com/cottonbro)

Sulfat adalah bahan yang sering ditemukan dalam sampo dan berfungsi sebagai surfaktan, yang membantu membersihkan minyak dan kotoran dari kulit kepala dan rambut. Bahan ini memberikan busa yang melimpah saat digunakan, sehingga memberikan kesan rambut bersih menyeluruh.

Namun, bagi pemilik rambut keriting, sulfat bisa menjadi masalah karena bersifat mengeringkan. Rambut keriting secara alami cenderung lebih kering dan rapuh dibandingkan jenis rambut lain, sehingga penggunaan sulfat dapat membuatnya semakin kering dan sulit diatur. Selain itu, penggunaan sulfat secara berulang juga berpotensi merusak kutikula rambut, sehingga rambut lebih mudah patah.

2. Paraben

ilustrasi haircare produk (pexels.com/cottonbro)

Paraben adalah bahan pengawet yang sering digunakan dalam produk perawatan rambut untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Meskipun fungsinya penting dalam menjaga daya tahan produk, paraben bisa menyebabkan iritasi kulit dan alergi, terutama pada pemilik rambut keriting.

Rambut keriting cenderung lebih rapuh dan sensitif, sehingga iritasi pada kulit kepala yang disebabkan oleh paraben dapat berujung pada kerontokan rambut. Selain itu, paraben juga dikaitkan dengan gangguan hormon, karena memiliki kemampuan meniru estrogen, yang berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti kanker payudara.

3. Triclosan

ilustrasi hair styling (pexels.com/enginakyurt)

Triclosan adalah agen antimikroba yang sering ditemukan dalam produk perawatan rambut untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan memperpanjang umur simpan produk. Namun, bagi pemilik rambut keriting, triclosan bisa menjadi masalah karena sifatnya yang mengeringkan rambut dan kulit kepala.

Rambut keriting secara alami lebih kering dan rentan terhadap kerusakan, sehingga penggunaan triclosan dapat memperburuk kondisi ini. Selain itu, triclosan juga berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit kepala, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan rambut secara keseluruhan, termasuk meningkatkan risiko kerontokan.

4. Silikon

ilustrasi creambath (pexels.com/rodnaeprod)

Silikon sering digunakan dalam produk perawatan rambut, terutama kondisioner, karena kemampuannya melapisi rambut sehingga terasa halus dan lembut. Bagi pemilik rambut keriting, silikon mungkin tampak menguntungkan karena dapat mengunci kelembapan dan mengurangi rambut kusut.

Namun, seiring waktu, silikon dapat menumpuk di helai rambut dan menyebabkan rambut terasa berat serta kehilangan volume alami. Lapisan silikon juga dapat mencegah kelembapan alami masuk ke batang rambut, yang pada akhirnya membuat rambut keriting menjadi lebih kering dan rapuh. Karena itu, penggunaan produk berbasis silikon sebaiknya dihindari atau diminimalkan untuk menjaga kesehatan rambut keriting.

5. Minyak mineral dan lilin

Default Image IDN

Minyak mineral dan lilin, seperti petrolatum dan lilin parafin, sering ditemukan dalam produk perawatan rambut karena sifatnya yang dapat membentuk lapisan pelindung pada rambut dan mencegah hilangnya kelembapan. Namun, bagi pemilik rambut keriting, bahan-bahan ini dapat menimbulkan masalah.

Minyak mineral dan lilin cenderung terlalu berat dan sulit dibersihkan dari rambut, sehingga bisa menyebabkan penumpukan yang membuat rambut terasa lengket dan berat. Penumpukan ini juga dapat menyumbat pori-pori di kulit kepala, yang dalam jangka panjang bisa menghambat pertumbuhan rambut sehat dan bahkan menyebabkan penipisan rambut. Sebaiknya hindari produk yang mengandung bahan-bahan ini.

6. Formaldehida

ilustrasi haircare (pexels.com/nvoitkevich)

Formaldehida adalah bahan pengawet yang sering digunakan dalam produk perawatan rambut karena kemampuannya untuk memperpanjang masa simpan. Namun, bagi pemilik rambut keriting, formaldehida bisa sangat merusak. Bahan ini dikenal sebagai penyebab iritasi kulit dan alergi, serta dapat memperburuk masalah pada kulit kepala seperti inflamasi dan rambut rontok.

Formaldehida juga dikategorikan sebagai karsinogen, yang meningkatkan kekhawatiran tentang efek jangka panjangnya. Terlebih lagi, dalam produk pelurus rambut kimia, formaldehida dapat melemahkan batang rambut keriting, membuatnya lebih rapuh dan mudah patah. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemilik rambut keriting untuk menghindari produk yang mengandung formaldehida atau turunannya.

7. Asam salisilat

ilustrasi mengeringkan rambut (pexels.com/rdne)

Asam salisilat sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk mengatasi masalah seperti jerawat dan ketombe. Namun, bagi pemilik rambut keriting, asam salisilat perlu dihindari. Bahan ini bekerja dengan menghilangkan minyak berlebih dari kulit kepala, tetapi dapat membuat rambut yang sudah kering menjadi lebih kering lagi.

Rambut keriting cenderung lebih rentan terhadap kekeringan, dan penggunaan asam salisilat secara rutin dapat memperburuk kondisi ini. Meskipun asam salisilat bermanfaat untuk masalah kulit kepala tertentu seperti psoriasis atau eksim, penggunaannya pada rambut keriting sebaiknya dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

8. Alkohol

ilustrasi produk hair care (pexels.com/cottonbro)

Alkohol dalam produk perawatan rambut memiliki dua jenis yang berbeda efeknya: alkohol yang melembapkan dan alkohol yang mengeringkan. Alkohol lemak seperti cetyl dan cetearyl alcohol umumnya aman digunakan karena membantu menjaga kelembapan dan membuat rambut lembut.

Namun, alkohol pengering seperti propanol atau isopropil alkohol sebaiknya dihindari, terutama oleh pemilik rambut keriting. Bahan ini dapat membuat rambut yang sudah cenderung kering menjadi lebih rapuh dan mudah patah. Selain itu, alkohol pengering juga dapat mengiritasi kulit kepala, menyebabkan rambut lebih mudah rontok atau mengalami kerusakan.

9. Pewangi

ilustrasi mengaplikasikan produk ke rambut (pexels.com/rdne)

Pewangi sering ditambahkan ke dalam produk perawatan rambut untuk memberikan aroma yang menarik, namun bahan ini dapat membawa risiko bagi pemilik rambut keriting. Pewangi buatan, terutama yang mengandung ftalat, dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala dan menimbulkan masalah seperti peradangan dan gatal-gatal.

Bahan ini juga diketahui sebagai karsinogen potensial yang dapat mengganggu fungsi hormon tubuh. Pada rambut keriting yang sudah rentan terhadap kerusakan, iritasi pada kulit kepala akibat pewangi dapat memperburuk kondisi rambut, membuatnya lebih rapuh dan mudah rontok. Menghindari produk yang mengandung pewangi buatan sangat penting untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala.
 
Bahan-bahan di atas dapat membuat rambut kering, rentan patah, hingga menyebabkan iritasi kulit kepala. Dengan menghindari bahan-bahan ini, kamu dapat melindungi rambut keriting dari kerusakan dan menjaga kelembapan alami serta teksturnya yang indah. Perhatikan label produk dengan seksama dan pilihlah yang terbaik untuk rambut!

Editorial Team