Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Cara Efektif Merawat Lilin Awet dan Tahan Lama, Taburkan Garam!

ilustrasi lilin (pexels.com/thevibrantmachine)

Lilin tidak hanya memberikan pencahayaan tambahan, tetapi juga menciptakan suasana hangat dan menyenangkan. Lilin juga digunakan untuk memperindah suasana atau menghadirkan aroma khas.

Agar lilin dapat digunakan lebih lama dan memberikan manfaat maksimal, perawatan dan penggunaan yang tepat sangat diperlukan. Yuk, cari tahu cara efektif agar lilin awet dan tahan lama dipakai.

1. Rutin memotong sumbu lilin

ilustrasi lilin (pexels.com/pixabay)

Sumbu yang terlalu panjang menghasilkan nyala api besar, menyebabkan lilin terbakar lebih cepat dan menghasilkan jelaga berlebih. Untuk mencegah hal ini terjadi, potong sumbu lilin hingga sekitar 6–7 mm sebelum menyalakannya.

Dengan panjang sumbu ideal, nyala api menjadi lebih stabil, panas terdistribusi merata, dan pembakaran lilin lebih efisien. Selain itu, rutin memotong sumbu akan membantu menjaga kebersihan lilin, mengurangi serpihan hangus yang dapat mencemari lilin cair, sehingga lilin tetap memberikan performa maksimal dan bertahan lebih lama.

2. Taburkan garam pada lilin yang meleleh

ilustrasi lilin (pexels.com/thevibrantmachine)

Menaburkan garam pada lilin yang meleleh menjadi salah satu cara sederhana dan efektif untuk membuat lilin lebih awet. Setelah lilin dimatikan dan lilin cair mulai mendingin, tambahkan sedikit garam pada lapisan lilin yang masih leleh, lalu aduk perlahan menggunakan tusuk gigi atau alat lainnya.

Garam membantu memperlambat laju pembakaran lilin dengan mengurangi kecepatan penguapan lilin cair saat lilin dinyalakan kembali. Cara ini tidak hanya membuat lilin bertahan lebih lama, tetapi juga memastikan pembakaran yang lebih merata. Dengan langkah mudah ini, kamu dapat memaksimalkan usia lilin tanpa usaha yang rumit.

3. Pilih ukuran lilin yang tepat untuk ruangan

ilustrasi lilin (pexels.com/thevibrantmachine)

Penting juga untuk memilih ukuran lilin yang tepat agar bertahan lebih lama dan memberikan manfaat maksimal. Lilin yang terlalu kecil untuk ruangan besar, seperti ruangan dengan langit-langit tinggi, tidak akan menyebarkan aroma secara efektif, sehingga pengguna cenderung menyalakannya lebih lama untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Sebaliknya, lilin besar yang digunakan di ruangan kecil, seperti kamar mandi, bisa menghasilkan aroma yang terlalu kuat dan tidak nyaman. Dengan memilih lilin yang tepat sesuai ukuran ruangan, kamu tidak hanya mengoptimalkan daya tahan lilin, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih nyaman dan sesuai kebutuhan.

4. Batasi waktu pembakaran

ilustrasi lilin (pexels.com/pixabay)

Idealnya, lilin sebaiknya dinyalakan selama tiga hingga empat jam pada satu waktu. Membiarkan lilin menyala terlalu lama dapat menyebabkan sumbu menjadi terlalu panjang dan menghasilkan api besar sehingga mempercepat pembakaran lilin.

Selain itu, pembakaran yang terlalu lama juga meningkatkan risiko lilin meleleh tidak merata, yang dapat mengurangi masa pakai lilin dan menyebabkan pemborosan wax. Membatasi waktu pembakaran, ini tidak hanya menjaga kualitas lilin, tetapi juga meningkatkan keamanannya saat digunakan.

5. Bekukan lilin sebelum digunakan

ilustrasi lilin (pexels.com/castorlystock)

Membekukan lilin sebelum digunakan mungkin terdengar sangat tidak biasa, namun ini bisa jadi salah satu cara sederhana namun efektif untuk membuatnya lebih awet saat dibakar. Proses ini membantu mengeraskan lilin sehingga tidak cepat meleleh saat dinyalakan. Sebelum digunakan, masukkan lilin ke dalam freezer selama beberapa jam.

Suhu dingin akan memperlambat proses pembakaran lilin, sehingga lilin dapat bertahan lebih lama. Metode ini sangat cocok untuk lilin yang sering digunakan dalam jangka waktu lama atau untuk acara khusus. Namun, pastikan lilin mencapai suhu ruangan sebelum dinyalakan untuk menghindari risiko keretakan pada lilin akibat perubahan suhu yang mendadak.

6. Rapikan lilin setelah digunakan

ilustrasi lilin (pexels.com/dk100396)

Setelah lilin padam dan dingin, periksa permukaan lilin untuk memastikan tidak ada serpihan sumbu yang tertinggal di atasnya. Sisa sumbu yang terbakar dapat mengotori lilin dan mengganggu pembakaran berikutnya.

Gunakan kapas basah atau kain lembut untuk membersihkan permukaan lilin dari debu atau residu yang menempel. Selain itu, pastikan sumbu tetap tegak dan berada di tengah lilin untuk pembakaran yang merata di penggunaan selanjutnya.

7. Simpan di tempat yang aman

ilustrasi lilin aroma (unsplash.com/

Lilin sebaiknya disimpan di ruangan yang sejuk, kering, dan terhindar sinar matahari langsung. Paparan cahaya matahari atau suhu tinggi dapat membuat lilin meleleh, sehingga bentuknya berubah dan kualitasnya menurun.

Selain itu, pastikan lilin tersimpan dalam wadah tertutup atau dilengkapi penutup untuk melindunginya dari debu dan kotoran yang dapat memengaruhi pembakaran lilin. Dengan penyimpanan yang baik, lilin tetap dalam kondisi optimal dan lebih awet digunakan.

Menerapkan beberapa cara efektif untuk merawat lilin, akan membuatnya tetap awet dan tahan lama. Dengan perawatan yang tepat, lilin kesayanganmu tetap berfungsi dengan baik dan memberi kenyamanan lebih lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us