Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tangga (unsplash.com/@zacgudakov)

Saat berencana membangun rumah, tentunya denah atau gambar rumah harus dibuat terlebih dahulu. Mulai dari penataan ruangan, jendela, daun pintu hingga urusan letak tangga pun harus dipikirkan secara detail.

Peletakan tangga rumah harus diletakkan di tempat yang pas, dengan segala aspek keamanan yang sudah dirancang dengan matang. Apabila dalam pembuatan tangga ada kekeliruan atau salah perhitungan, hal itu bisa membahayakan penghuni rumah. Terlebih lagi bila di rumahmu terdapat anak kecil dan lansia. Yuk kita simak tips berikut ini untuk membuat tangga rumah yang benar. 

1. Pencahayaan yang cukup

Ilustrasi tangga (unsplash.com/@zacgudakov)

Biasanya, tangga terletak di belakang atau di samping rumah yang kurang mendapatkan pencahayaan. Mengingat berjalan di tangga cukup membahayakan, pencahayaan pada tangga sangat dibutuhkan. Bila ruangan tidak mempunyai cahaya, maka harus dipasang lampu atau jendela untuk mendapatkan cahaya yang memadai. 

2. Handrail dan baluster wajib dipasang

Ilustrasi handrail dan baluster (unsplash.com/@zacgudakov)

Ada yang belum tau apa itu handrail dan baluster ? Handrail atau yang bisa juga disebut dengan railing tangga, merupakan bagian atas baluster dan fungsinya adalah sebagai pegangan saat menaiki atau menuruni tangga. Pada umumnya, handrail ini berukuran 80-100 cm, disesuaikan dengan ukuran orang dewasa, ya. Sedangkan untuk baluster adalah bagian tangga yang terletak dibawah handrail. BIasanya berbentuk seperti tiang kecil-kecil disusun secara horizontal, ataupun vertikal.

Kedua komponen ini sangat penting dan wajib ada pada tanggamu, kecuali bila tanggamu  di kanan dan kirinya adalah tembok, maka tidak membutuhkan baluster, tapi tetap usahakan ada pegangannya, ya.

3. Hindari pemasangan keramik pada permukaan tangga

Ilustrasi tangga (unsplash.com/@lin_alessio)

Hindari tangga yang menggunakan keramik, terutama keramik yang mempunyai permukaan polos dan licin. Apabila memang menginginkan tangga dari keramik, pilihlah keramik non-glossy atau keramik bertekstur kasar.

Selain keramik, bisa juga menggunakan vinyl atau parket kayu. Kamu bisa menambahkan karpet di atas tangga, tapi ingat harus direkatkan menggunakan lem khusus. Bila tidak, karpet malah akan menjadi boomerang bagi penghuni rumah. Karpet akan cenderung bergerak saat dipijak dan itu akan membahayakan.

4. Bordes

Ilustrasi tangga (unsplash.com/@zacgudakov)

Bordes merupakan bagian tangga yang ukurannya lebih lebar dari anak tangga lainnya. Biasanya terletak sebagai penghubungi tangga pertama dan tangga kedua menuju lantai atas.

Bordes ini berfungsi mencegah apabila ada orang yang tergelincir ditangga tidak langsung jatuh ke lantai bawah.

5. Ukuran anak tangga yang sesuai

Ilustrasi tangga (unsplash.com/@nasoril)

Merancang sebuah tangga harus menyesuaikan ukuran. Tinggi anak tangga yang ideal biasanya berukuran antara 15 cm-18 cm, dengan lebar setiap anak tangganya adalah 20 cm-30 cm.

Perhatikan juga untuk jumlah anak tangga agar tidak terlalu banyak, atau terlalu sedikit yang dapat mempengaruhi tinggi masing-masing anak tangga. Perhitungkan dengan baik supaya mendapatkan tangga yang ideal.

6. Tingkat kemiringan pada tangga

Ilustrasi tangga (unsplash.com/@ryo_t)

Hal penting lainnya dalam membuat tangga adalah tingat kemiringan tangga itu sendiri. Hindari membuat tangga yang terlalu curam, idealnya kemiringan tangga berkisar antara 24-25 derajat.

Bila di rumahmu ada anak kecil, usahakan membuat tangga yang lebih landai lagi demi keamanan buah hatimu, ya.

Nah, itulah tips dalam membuat tangga yang aman untuk anak kecil dan lansia. Harus diterapkan pada setiap tangga rumah ya. Catat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team