ilustrasi menyemprot cairan susu basi dan air (pexels.com/Gustavo Fring)
Agar susu basi gak terlalu pekat dan merusak tanaman, kamu perlu mencampurkannya dengan air. Rasio umum yang sering digunakan adalah 1:1, di mana satu bagian susu berbanding satu bagian air. Meski begitu, ada juga metode yang merekomendasikan 1:5, yakni satu bagian susu untuk lima bagian air. Ini sangat bergantung pada kebutuhan tanamanmu. Jadi, pastikan untuk mencampur dengan baik sebelum mengaplikasikannya.
Selanjutnya, masukkan campuran itu ke dalam botol semprot, lalu semprotkan langsung ke daun tanaman. Daun akan menyerap nutrisi melalui pori-porinya. Setelah 30 menit, lap sisa cairan untuk menghindari risiko pembusukan.
Tak hanya disemprot, kamu juga bisa menuangkan campuran itu di sekitar pangkal tanaman. Hal ini dilakukan agar akar dapat langsung menyerap nutrisi. Cara ini sangat efektif untuk memperbaiki kesehatan akar dan mendukung pertumbuhan tanaman, lho.
Sebaiknya gunakan campuran susu basi ini setiap dua hingga empat minggu selama musim tanam. Jangan terlalu sering mengaplikasikan susu basi, karena kelebihan nutrisi juga dapat membawa dampak negatif, seperti bau gak sedap atau pertumbuhan jamur berlebih. Hindari penggunaan susu utuh atau skim dalam jumlah banyak, karena menyebabkan bau busuk dan membusukkan tanaman jika gak segera terserap. Kamu juga, jangan mencampur susu basi dengan pestisida kimia, karena hal ini bisa membunuh bakteri baik yang terkandung dalam susu, lho.
Setelah memahami manfaat susu bagi untuk gardening, kamu jadi gak ragu memanfaatkan limbah rumah tangga yang satu ini, kan? Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu bisa memanfaatkan susu basi secara maksimal dan menciptakan taman yang subur serta bebas dari bahan kimia berbahaya. Mulai dari sekarang, jangan buru-buru membuang susu basi, ya.