Mengenal Boreout, Lawan dari Burnout dan Pencegahannya

Boreout mempengaruhi produktivitasmu, lho!

Selama tidak mengakibatkan burnout, mungkin kamu harus bersyukur jika mendapatkan pekerjaan yang menantang dan tidak pernah membosankan. Dengan menghadapi banyak tantangan, tentu kamu akan jarang merasakan bosan di kantor yang mana hal ini mempengaruhi kerja otak. Kamu dapat dikatakan beruntung tersebut karena kemungkinanmu untuk terkena sindrom boreout sangat kecil.

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat tingginya beban pekerjaan. Sementara, boreout merupakan kebalikannya. Perbedaan burnout dan boreout terletak pada penyebabnya, tetapi keduanya sama-sama mempengaruhi kesehatan mental.

Kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai boreout. Kata ini mungkin jarang atau bahkan belum pernah kamu dengar sebelum membuka artikel ini karena sindrom ini dapat dikatakan mirip dengan istilah malas atau demotivasi.

1. Pengertian boreout

Mengenal Boreout, Lawan dari Burnout dan Pencegahannyailustrasi merasa bosan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Istilah boreout dapat diartikan ketika rasa bosan yang kita rasakan sudah terlalu parah karena pekerjaan yang tidak menantang atau bersifat repetitif, sehingga keseharian kita cenderung monoton. Ketika mengalami sindrom boreout, seseorang merasa tak terhubung dengan rekan-rekan kerjanya sekaligus tujuan perusahaan. Berhubung tugas yang dilakukan adalah tugas yang monoton dan tidak menantang, sehingga tidak memberi arti atau tujuan besar.

Kalau kamu menganggap boreout adalah masalah yang sepele, kamu salah. Boreout berpengaruh buruk, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan kerja. Boreout yang membuatmu merasa kosong, mampu membuat emosimu tidak stabil. Emosi yang tidak stabil merupakan penyebab dari mudah marah dan sedih. Selain itu, boreout juga dapat membuatmu merasa frustasi, lelah, gugup, stres, gelisah dan menjadi seseorang yang apatis.  

2. Penyebab

Mengenal Boreout, Lawan dari Burnout dan Pencegahannyailustrasi bekerja (pexels.com/Christina Morillo)

Beberapa penyebab dari boreout adalah:

  • Pekerjaan yang bersifat monoton
  • Kemampuan lebih tinggi daripada pekerjaan
  • Sedikit kesempatan untuk merasa tertantang
  • Minim peluang untuk berkembang 
  • Melakukan pekerjaan tanpa effort maksimal
  • Tidak ada tujuan yang besar

Singkatnya, boreout disebabkan oleh kegiatan sehari-hari yang monoton sehingga seseorang tidak berkembang dan tertantang.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Bakal Dipecat dari Pekerjaan, Persiapkan Dirimu

3. Tanda-tanda boreout

Mengenal Boreout, Lawan dari Burnout dan Pencegahannyailustrasi merasa sedih (pexels.com/Liza Summer)

Tanda-tanda seseorang mengalami sindrom boreout di antaranya adalah:

  • Gelisah
  • Sedih
  • Depresi
  • Prokrastinasi
  • Mudah terdistraksi
  • Mudah marah
  • Rutin mengecek waktu
  • Mudah merasa lelah
  • Membutuhkan motivasi lebih

Boreout tentu membuat seseorang menjadi tidak produktif yang kemudian berujung pada kerugian bagi diri sendiri dan rekan-rekan kerja karena mempengaruhi produktivitas.

4. Cara mengatasi boreout

Mengenal Boreout, Lawan dari Burnout dan Pencegahannyailustrasi konsultasi (unsplash.com/TienDat Nguyen)

Jika kamu merasakan beberapa hal di atas, cobalah beberapa cara di bawah sebagai bentuk penanganan:

  • Konsultasikan dengan atasan: Dengan mengajak atasan berbicara, mereka akan mengetahui apa yang kamu rasakan. Kamu dapat meminta tugas lainnya yang menurutmu lebih menantang atau membuat otak bekerja secara maksimal.
  • Buat goals: Tujuan dapat membuatmu terus termotivasi sehingga kamu terbantu untuk berhenti menunda pekerjaan. Tempel tujuan-tujuanmu di lemari atau dinding agar terlihat setiap hari.
  • Pelajari hal-hal baru: Salah satu momen yang membuat kinerja otak meningkat adalah ketika seseorang mempelajari hal-hal baru. Cari bidang yang belum pernah kamu pelajari, misalnya memasak atau menulis. Pastikan kalau kamu menyukai bidang tersebut agar tidak merasa terbebani.
  • Prioritaskan work-life balance: pastikan untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri di jam istirahat di siang hari atau selepas bekerja di malam hari. Dengan memiliki waktu untuk beristirahat yang cukup, kamu dapat fokus saat bekerja dan menjadi lebih produktif.
  • Ingat motivasimu: rasa malas adalah salah satu yg harus dihindari ketika kamu mengalami sindrom boreout karena dapat memperburuk keadaanmu. Untuk menghindari kondisi yang memburuk, coba ingat apa yang memotivasimu dan lakukan hal apa yang membuatmu senang.

 

Sekarang kamu tahu kalau rasa bosan juga harus diperhatikan karena dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Jangan remehkan rasa bosan tersebut dan tetap jaga kesehatan, baik mental maupun fisik untuk diri sendiri sekaligus lingkungan sekitar. Terima kasih sudah membaca! 

Baca Juga: 5 Hal Patut Disyukuri dari Hasil Pekerjaan, Kurangi Mengeluh

Salma Salma Photo Community Writer Salma Salma

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya