5 Tips Ampuh Hindari Quarter Life Crisis Usai Lulus Kuliah
Ilustrasi remaja terkena quarter life crisis (pexels/Andrea Piacquadio)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Quarter life crisis sering terjadi pada remaja yang mulai beranjak dewasa, biasanya di usia seperempat hidup atau 20 tahunan. Hal ini sering terjadi di masa-masa kelulusan kuliah, dimana mulai muncul perasaan khawatir akan kehidupan selanjutnya setelah selesai masa kuliah dan bisa menimbulkan stres.
Milenial dan Gen Z sering tidak siap menghadapi realita dunia kerja setelah lulus kuliah. Sebagian merasa bingung dengan masa depannya karena belum memikirkannya semasa kuliah. Oleh karenanya, kamu perlu melakukan beberapa tips yang IDN Times rangkum untuk menghindari quarter life crisis setelah lulus kuliah. Simak apa saja tipsnya di bawah ini, ya!
1. Jangan terlalu lama bersantai setelah lulus kuliah
Ilustrasi remaja bersantai di rumah (pexels/Andrea Piacquadio)Beberapa remaja yang beranjak dewasa, setelah lulus kuliah biasanya mengagendakan refreshing untuk melepas penat setelah bergelut dengan skripsi dan rasa jenuh menjalankan perkuliahan selama beberapa tahun belakangan.
Refreshing ini bisa dilakukan dengan berlibur ke tempat yang sudah lama diimpikan, hingga bersantai-santai dulu di rumah menikmati masa-masa selesai kuliah. Namun yang terjadi jika terlalu lama bersantai, kamu menjadi kelamaan menunda untuk memiliki pekerjaan. Padahal dalam dunia kerja, usia dan pengalaman juga berpengaruh lho.
Ada baiknya untuk membatasi waktu bersantai agar tidak terlalu lama dan terbuai dengan perasaan nyaman di rumah. Misalnya kamu ingin bersantai di rumah satu bulan, maka setelah habis masa bersantai, segera lakukan rencana kamu ke depan. Jangan mencari alasan untuk menambah masa refreshing, ya!
2. Jangan terlalu memikirkan uang orang tua yang sudah membiayai selama kuliah
Ilustrasi remaja sedang berpikir (pexels/Ivan Samkov)Orang tua memang sudah mengeluarkan cukup banyak biaya selama kita kuliah, yang kalau dihitung-hitung memang sangat banyak dibandingkan gaji yang kita terima saat pertama kali bekerja. Beberapa Gen Z yang baru lulus kuliah, dan mencoba menghitung uang yang sudah dikeluarkan orang tua untuk menguliahkannya, justru merasa pesimis dirinya bisa mengembalikan semua uang tersebut melalui gaji dari fresh graduate saat bekerja. Ujung-ujungnya mereka menunda melamar pekerjaan karena berusaha mencari pekerjaan yang gajinya langsung tinggi.
Perlu diketahui bahwa gaji fresh graduate memang cenderung tidak besar, karena dunia kerja benar-benar berbeda dengan masa kuliah. Meskipun kamu mahasiswa yang IPK-nya tinggi, tetap saja kamu harus memahami alur kerja di tempat kamu bekerja dan harus mulai dari bawah dulu.
Berusaha mengembalikan uang orang tua selama kuliah memang niat yang baik. Namun orang tua juga pasti bangga jika kamu bisa segera mendapatkan pekerjaan, dan tidak terlalu lama menganggur di rumah. Jadi jangan khawatirkan gaji saat pertama kali masuk kerja. Tunjukkan kemampuan optimal kamu saat bekerja, maka itu bisa membawa kamu ke jenjang karier yang lebih baik. Ingat, perjalanan di dunia kerja kamu baru dimulai, bukan?
3. Melakukan magang di perusahaan yang bisa memberi banyak pengalaman
Ilustrasi perempuan sedang magang (instagram.com/esemagsidomuncul)Jika kamu masih merasa belum siap untuk terjun langsung ke dunia kerja, maka mendaftar magang adalah hal yang baik sebagai "pemanasan" untuk mengetahui bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya. Pilih perusahaan yang menurut kamu bisa memberikan banyak ilmu dan pengalaman.
Tak harus perusahaan yang terkenal, namun perusahaan yang baru didirikan dan kamu bisa bertemu langsung dengan pemiliknya justru lebih baik untuk mendapatkan banyak pelajaran. Perusahaan yang sudah besar biasanya sudah tertata rapi sistem kerjanya, sehingga kamu akan cenderung melakukan pekerjaan yang berulang-ulang saja, dibanding dengan perusahaan baru yang kamu bisa ikut berproses di dalamnya.
Baca Juga: 5 Penyebab Negosiasi Gaji Sampai Gagal, Gak Ada Titik Temu
4. Jika ingin berbisnis, segera lakukan action!
Ilustrasi seorang perempuan menjalankan bisnis (pexels/Antoni Shkraba)Tak melulu setelah kuliah harus bekerja, kamu juga sah-sah saja untuk menjalankan bisnis. Namun jangan jadikan alasan mau berbisnis untuk bersantai terlalu lama di rumah, ya! Mulailah melakukan langkah-langkah untuk merealisasikan bisnis kamu. Karena bisnis yang gagal itu adalah bisnis yang tidak kunjung dimulai lho!
Jika kamu belum punya ilmu sama sekali untuk menjalankan bisnis, kamu bisa mengikuti beragam pelatihan bisnis. Kamu juga bisa bekerja dahulu di bidang bisnis yang ingin kamu geluti. Ambil semua ilmu yang bisa kamu temukan saat bekerja atau saat pelatihan, gunakan sebagai bekal untuk membuka bisnis kamu kelak.
5. Melanjutkan kuliah lagi juga ide yang bagus kok!
Ilustrasi suasana perkuliahan (pexels/Kampus Production)Sebagian anak muda ada juga yang suka banget dengan kuliah, sehingga mereka merasa kurang tertarik untuk terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah. Maka untuk menghindari quarter life crisis, tidak ada salahnya untuk segera melanjutkan kuliah lagi setelah lulus.
Pilih jurusan kuliah yang benar-benar kamu sukai atau yang kamu pengen banget pelajari. Tak sejalan dengan jurusan kuliah yang sebelumnya juga gak masalah kok, jika kamu merasa ingin mempelajari hal yang baru. Hal paling penting untuk menghindari quarter life crisis adalah kamu sudah menentukan tujuan hidup dan segera lakukan tujuan tersebut tanpa tapi dan nanti.
Perjalanan kamu masih panjang, sehingga dengan segera memulai kehidupan baru setelah lulus kuliah, kamu juga bisa lebih cepat menemukan jalan hidup kamu yang sesuai dengan keinginan. Jadi tetap semangat menyambut kehidupan yang sebenarnya setelah lulus kuliah, ya!
Baca Juga: 5 Tips Bikin Jawaban Keren untuk Interview Kerja, Jadi Wow Factor
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
