Perhatikan 4 Hal Ini Saat Melamar Pekerjaan di Job Fair!

Pertama, menurut Arif, pelamar harus punya pikiran yang positif dan hati yang tenang ketika hendak melakukan tes wawancara. Dengan begitu, rasa grogi dan cemas yang dirasakan bisa dihalau.

"Ketika pikiran tidak tenang dan positif, pasti ketika proses tes wawancara akan grogi terlebih dahulu," katanya saat talkshow di Bantul Job Fair 2019, Kamis (5/9).

Hal yang kedua menurut Arif, adalah soft skill untuk berbicara agar bisa menjawab pertanyaan dengan baik, terutama pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar.

"Ketika kita sudah memiliki skill maka kita akan tenang dalam menjawab pertanyaan," ungkapnya.

Arif melanjutkan, persiapan lain yang harus dilakukan adalah mempelajari tes psikologi tertulis. Soal-soal tes semacam ini sudah dijual luas. Jika perlu, pelamar bisa berkonsultasi dengan teman yang punya latar belakang psikologi sehingga ketika tidak mengalami kesulitan mengerjakan tes.

"Setiap perusahaan punya soal tes yang berbeda-beda namun semuanya hampir mirip sehingga itu bisa dipelajari," ungkapnya.

"Kalau sudah mantap saya kira tidak perlu konsultasi. Namun jika memang tidak maka bisa cari teman psikolog, tapi itu tidak harus karena banyak juga yang lolos tanpa konsultasi dengan psikolog," lanjutnya.

Lebih lanjut, Arif mengatakan banyak pelamar yang tidak lolos tes wawancara karena setiap perusahaan pasti menginginkan dua hal dari mereka, yaitu skill dan attitude.

"Yang pasti perusahaan akan mencari pelamar kerja yang skill-nya tinggi dan attitude yang baik. Ketika skill-nya tinggi (tapi) attitude jelek pasti tidak akan lolos. Namun ketika skill kurang namun attitude baik, (perusahaan melihat) masih berpotensi tidak skill calon pelamar itu ditingkatkan. Jika masih dimungkinkan, maka perusahaan tetap akan menerimanya," tuturnya.‎