Mengenal Boreout, Lawan dari Burnout dan Pencegahannya

Selama tidak mengakibatkan burnout, mungkin kamu harus bersyukur jika mendapatkan pekerjaan yang menantang dan tidak pernah membosankan. Dengan menghadapi banyak tantangan, tentu kamu akan jarang merasakan bosan di kantor yang mana hal ini mempengaruhi kerja otak. Kamu dapat dikatakan beruntung tersebut karena kemungkinanmu untuk terkena sindrom boreout sangat kecil.
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat tingginya beban pekerjaan. Sementara, boreout merupakan kebalikannya. Perbedaan burnout dan boreout terletak pada penyebabnya, tetapi keduanya sama-sama mempengaruhi kesehatan mental.
Kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai boreout. Kata ini mungkin jarang atau bahkan belum pernah kamu dengar sebelum membuka artikel ini karena sindrom ini dapat dikatakan mirip dengan istilah malas atau demotivasi.
1. Pengertian boreout
Istilah boreout dapat diartikan ketika rasa bosan yang kita rasakan sudah terlalu parah karena pekerjaan yang tidak menantang atau bersifat repetitif, sehingga keseharian kita cenderung monoton. Ketika mengalami sindrom boreout, seseorang merasa tak terhubung dengan rekan-rekan kerjanya sekaligus tujuan perusahaan. Berhubung tugas yang dilakukan adalah tugas yang monoton dan tidak menantang, sehingga tidak memberi arti atau tujuan besar.
Kalau kamu menganggap boreout adalah masalah yang sepele, kamu salah. Boreout berpengaruh buruk, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan kerja. Boreout yang membuatmu merasa kosong, mampu membuat emosimu tidak stabil. Emosi yang tidak stabil merupakan penyebab dari mudah marah dan sedih. Selain itu, boreout juga dapat membuatmu merasa frustasi, lelah, gugup, stres, gelisah dan menjadi seseorang yang apatis.