Yogyakarta, IDN Times - Fenomena job hugging atau kecenderungan bertahan di pekerjaan meski tidak ideal karena khawatir akan kondisi ekonomi, belakangan jadi sorotan. Kepala Direktorat Kemahasiswaan dan Karier Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Sugito, menilai kebiasaan ini justru menghambat perkembangan diri dan bahkan disebutnya sebagai hal yang “menyalahi sunatullah.”
“Job hugging menghalangi orang untuk berubah, berkolaborasi, dan maju mengembangkan diri. Karena dia merasa seolah-olah tempat kerjanya sekarang adalah yang paling tepat, padahal belum tentu,” ujarnya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (1/10/2025).