TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Paling Dibenci Recruiter saat Wawancara Kerja

Ingin lolos wawancara kerja, jangan begini, ya!

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Edmond Dantès)

Kamu pasti sudah tahu bahwa wawancara kerja itu penting banget. Di sini, kamu bakal ketemu langsung sama orang-orang yang bakal menentukan nasibmu. Apakah kamu bakal diterima di pekerjaan impian kamu, atau malah kembali ke titik nol.

Nah, supaya kamu bisa sukses di wawancara kerja, ada beberapa hal yang harus kamu hindari. Soalnya, hal-hal ini bisa bikin recruiter sebel banget sama kamu. Dan akibatnya, peluang kamu untuk dapetin pekerjaan jadi makin tipis. Penasaran apa aja hal-hal yang dibenci recruiter saat wawancara kerja? Yuk, simak artikel ini sampai habis.

1. Mengirimkan resume yang tidak sesuai dengan format atau tidak rapi

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Sora Shimazaki)

Resume adalah dokumen pertama yang akan dilihat oleh recruiter sebelum mereka memutuskan untuk mengundang kamu ke wawancara. Oleh karena itu, resume harus dibuat dengan sebaik-baiknya agar menarik perhatian dan mencerminkan kualitas kamu.

Salah satu hal yang paling dibenci recruiter adalah ketika kamu mengirimkan resume yang tidak sesuai dengan format yang diminta atau tidak rapi. Misalnya, kamu mengirimkan resume dalam bentuk Google Docs, tetapi tidak memberikan izin akses yang tepat kepada recruiter. Atau, kamu membuat resume dengan tata letak, font, atau warna yang tidak konsisten dan tidak profesional.

Hal ini akan membuat recruiter kesulitan untuk membaca resume kamu dan meragukan kemampuan kamu dalam menggunakan teknologi. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa kamu tidak teliti dan tidak peduli dengan detail.

Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu mengirimkan resume dalam format PDF agar tampilannya tetap sama di semua perangkat. Juga, perhatikan tata letak, font, dan warna resume kamu agar terlihat rapi dan profesional. Gunakan bullet point untuk memudahkan pembacaan dan hindari penggunaan gambar atau grafik yang tidak relevan.

2. Menyatakan kemampuan atau pengalaman yang tidak sesuai dengan kenyataan

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/SHVETS production)

Ketika membuat resume atau menjawab pertanyaan wawancara, tentu saja kamu ingin menonjolkan kemampuan atau pengalaman terbaik kamu. Namun, jangan sampai kamu berbohong atau melebih-lebihkan hal-hal tersebut.

Salah satu hal yang paling dibenci recruiter adalah ketika mereka menemukan bahwa kandidat menyatakan kemampuan atau pengalaman yang tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, kamu mengklaim bahwa kamu mahir dalam menggunakan suatu software atau bahasa pemrograman, tetapi ternyata kamu hanya tahu sedikit atau bahkan sama sekali tidak bisa.

Hal ini akan membuat recruiter merasa tertipu dan kehilangan kepercayaan kepada kamu. Selain itu, hal ini juga akan membahayakan karier kamu di masa depan jika kamu diterima bekerja di perusahaan tersebut.

Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu hanya menyatakan kemampuan atau pengalaman yang benar-benar kamu miliki dan bisa kamu buktikan. Jika ada kemampuan atau pengalaman yang masih kurang atau belum sempurna, jujurlah mengakuinya dan tunjukkan bahwa kamu bersedia untuk belajar dan berkembang.

Baca Juga: 4 Perbedaan antara Personal Branding dengan Pencitraan, Harus Tahu

3. Tidak melakukan riset tentang perusahaan atau posisi yang dilamar

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebelum menghadiri wawancara kerja, ada baiknya kamu melakukan riset tentang perusahaan atau posisi yang kamu lamar. Hal ini akan membantu kamu mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan oleh recruiter.

Salah satu hal yang paling dibenci recruiter adalah ketika mereka mengetahui bahwa kandidat tidak melakukan riset sama sekali tentang perusahaan atau posisi yang dilamar. Hal ini menunjukkan bahwa kandidat tidak tertarik atau serius dengan pekerjaan tersebut.

Hal ini juga akan membuat kandidat kesulitan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apa visi dan misi perusahaan, apa tantangan atau peluang yang dihadapi oleh perusahaan, apa tujuan atau harapan dari posisi yang dilamar, dan sebagainya.

Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu melakukan riset minimal tentang informasi dasar perusahaan seperti nama, bidang usaha, produk atau layanan, sejarah, nilai-nilai, budaya, dan prestasi. Juga, cari tahu tentang deskripsi, tanggung jawab, kualifikasi, dan prospek dari posisi yang kamu lamar.

4. Bersikap tidak sopan atau tidak profesional

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Monstera)

Wawancara kerja adalah kesempatan untuk menunjukkan kepribadian kamu kepada recruiter. Oleh karena itu, kamu harus bersikap sopan dan profesional sepanjang wawancara.

Salah satu hal yang paling dibenci recruiter adalah ketika kandidat bersikap tidak sopan atau tidak profesional. Misalnya, kamu terlambat datang tanpa memberi tahu alasan yang valid, kamu tidak mengenakan pakaian yang rapi dan pantas, kamu menggunakan bahasa atau nada yang kasar atau sombong, kamu mengganggu recruiter dengan mengecek ponsel atau berbicara dengan orang lain, dan sebagainya.

Hal ini akan membuat recruiter merasa tidak dihargai dan tidak nyaman dengan kamu. Selain itu, hal ini juga akan mencerminkan buruknya etika kerja dan sikap kamu.

Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu datang tepat waktu atau lebih awal ke tempat wawancara. Jika ada halangan yang tidak terduga, hubungi recruiter secepatnya dan minta maaf. Juga, kenakan pakaian yang rapi dan pantas sesuai dengan standar perusahaan. Selama wawancara, gunakan bahasa dan nada yang sopan dan hormat. Matikan atau diamkan ponsel kamu dan fokuskan perhatian kamu kepada recruiter.

Baca Juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Lamaran Kerja yang Terus Ditolak

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya