Bekerja sebagai freelancer memang menjadi pilihan yang menarik, terutama bagi mereka yang menginginkan fleksibilitas waktu saat bekerja. Banyak orang tertarik mempunyai pekerjaan yang bisa mengatur jadwal sendiri, dan bisa bekerja dimana pun tanpa harus pergi ke kantor. Namun, di balik semua keuntungan tersebut, tetap ada beberapa hal negatif yang justru kurang diperhatikan.
Salah satu kelemahan pekerjaan freelance adalah cenderung kurang dalam berinteraksi sosial. Meskipun fleksibilitas menjadi daya tarik utama, namun faktanya, pekerjaan freelance bisa menimbulkan perasaan terisolasi dari lingkungan luar. Berikut beberapa kelemahan dari pekerjaan freelance yang jarang orang tahu.
1. Merasa terisolasi secara sosial
Freelancer bisa bekerja sendirian tanpa adanya tim yang membantu, inilah yang bisa menyebabkan rasa kesepian itu muncul. Tanpa interaksi rutin dengan rekan kerja, freelancer akan merasakan terasing dari dunia luar.
Utamanya jika mereka sebelumnya sudah terbiasa bekerja sama dalam lingkungan tim. Kurangnya dukungan sosial yang di dapat bisa berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja, serta ada potensi ke arah perasaan depresi.
2. Kesulitan saat ingin bekerja sama
Bekerja tanpa interaksi langsung juga bisa menyulitkan freelancer saat ingin bekerja sama dengan klien atau rekan. Komunikasi yang gak efektif bisa mengakibatkan terjadinya salah paham dan kesulitan dalam menyelesaikan proyek.
Kerja sama yang seharusnya berjalan lancar bisa terhambat karena adanya keterbatasan komunikasi yang sering terjadi dalam pekerjaan jarak jauh. Komunikasi ini menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan dari jalinan kerja sama antara freelancer dan klien.
3. Kurang mendapatkan umpan balik
Saat kamu bekerja di kantor, umpan balik dari rekan kerja atau atasan sangat penting agar kamu bisa lebih berkembang. Pekerjaan freelance yang tanpa pengawasan langsung, membuat mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kritikan.
Tanpa umpan balik, freelancer bisa saja mengalami kesulitan untuk meningkatkan kinerja yang dia punya. Selain itu mereka juga bisa saja terjebak dalam kebiasaan buruk yang sulit untuk dihindari.
Baca Juga: 4 Penyebab Sering Menunda Pekerjaan, Hati-hati Bikin Gak Produktif
4. Kesulitan membangun jaringan pekerjaan
Networking adalah hal yang paling penting saat kamu ingin membangun karier yang sukses. Freelancer yang gak bisa terlibat dalam komunitas akhirnya gak punya kesempatan untuk berinteraksi dengan pekerja lain.
Hal ini juga memungkinkan mereka bisa kehilangan peluang untuk memperluas jaringan mereka. Jaringan yang kuat sebenarnya bisa membuka pintu untuk mendapatkan proyek baru dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan, sehingga kurangnya interaksi bisa saja membatasi pertumbuhan karier.
5. Berdampak pada kesehatan mental
Kurangnya interaksi sosial pasti juga bisa berdampak langsung pada kesehatan mental. Freelancer yang merasa sudah terisolasi dari dunia luar bisa mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dan perasaan cemas.
Lingkungan kerja yang monoton yang gak bisa melakukan interaksi bisa menyebabkan burnout. Akhirnya bisa berpengaruh terhadap produktivitas dari freelancer sendiri dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Meskipun bekerja freelance mempunyai banyak keuntungan, namun kamu juga harus menyadari dan bisa mengatasi tantangan yang berkaitan dengan interaksi sosial. Punya langkah yang tepat membuat freelancer bisa tetap seimbang antara kebebasan kerja dan kebutuhan sosial mereka.
Baca Juga: 5 Asumsi Keliru tentang Karier yang Sering Dipercaya