Kerja freelance sering dianggap lebih santai dan bebas dibanding kerja kantoran. Kita membayangkan bekerja dari rumah sambil menyeruput kopi, tanpa perlu berhadapan dengan kemacetan atau aturan ketat perusahaan. Namun, realitanya gak selalu seindah itu. Di balik fleksibilitas yang ditawarkan, ada tantangan besar yang bisa membuat freelance terasa lebih menguras energi, baik fisik maupun mental.
Faktanya, freelance menuntut tanggung jawab penuh terhadap pekerjaan, klien, dan waktu. Tidak ada atasan yang mengawasi, tapi justru di situlah letak tekanannya. Semua keputusan ada di tangan sendiri, mulai dari mencari proyek, mengatur jadwal, sampai memastikan hasil kerja tetap berkualitas. Kalau gak pintar mengatur ritme, freelance bisa menjadi pekerjaan yang membuat tubuh dan pikiran terasa jauh lebih lelah dibandingkan rutinitas kantor.