Syahdu, Rintik Hujan Iringi 'More Than Words' Extreme di JogjaROCKarta

Extreme melepas kerinduan penggemarnya di Indonesia

IDN Times, Kota Yogyakarta - Akhirnya, setelah 11 tahun, band funk metal asal Boston, Amerika Serikat, Extreme kembali menyapa penggemarnya di Indonesia. Kali ini dalam gelaran JogjaRockarta #3 2019 yang berlangsung pada Minggu (3/11) malam di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta.

Cuaca mendung tak bisa mengikis semangat penikmat musik rock untuk menantikan vokalis Gary Cherone, basis Pat Badger, drummer Kevin Figueiredo, dan gitaris Nuno Bettencourt. Rintik hujan yang pelan-pelan turun justru menambah syahdu atmosfir malam itu, terlebih ketika tembang More Than Words bergema.

Baca Juga: Nuno Bettencourt Bocorkan Jadwal Rilis Album Baru Extreme 

1. Gary, Pat, Kevin, dan Nuno menuntaskan kerinduan fans Extreme

Syahdu, Rintik Hujan Iringi 'More Than Words' Extreme di JogjaROCKartaPenampilan grup musik Extreme di JogjaRockarta 2019, Minggu, 3 November di Stadion Kridosono Yogyakarta - IDN Times/Yogie Fadila

Extreme, yang dijadwalkan naik panggung pukul 21.15 WIB, menggebrak JogjaRockarta dengan lagu It's a Monster. Gary tampil enerjik, Pat dan Kevin kalem menjalankan tugasnya sebagai penjaga ritme, sementara kharisma Nuno dan petikan gitarnya jadi daya tarik utama bagi fans setia.

Tak heran apabila teriakan "Nuno, I love you!" terdengar dari sudut-sudut Kridosono.

Belum sempat bernafas, penonton sudah disuguhi Get the Funk Out yang lebih menghentak. Extreme sempat menyapa khalayak Yogyakarta sejenak, sebelum melanjutkan pertunjukkan dengan membawakan Kid Ego dan Play with Me.  

2. Tembang 'More Than Words' makin syahdu dalam guyuran rintik hujan

Memasuki pertengahan setlist, tembang yang ditunggu-tunggu bakal segera berkumandang. Sehabis akustikan Midnight Express, Nuno memanggil Gary untuk bergabung duduk dengannya–tepat di tengah panggung.

"Kalian pasti tahu lagu ini," goda Nuno. "Dua cowok, dua kursi, dan gitar akustik". Penonton bersorak-sorai, seketika menyiapkan ponsel untuk mengabadikan momen romantis ini. Rintik-rintik hujan tak masalah, malah makin pas!

Tanpa diduga, Nuno malah memainkan penggalan intro Stairway to Heaven milik Led Zeppelin. "Kami gak bikin lagu yang ini, sialan," dia bercanda, "Kita mainkan lagu yang ini aja, deh..."

Barulah More Than Words benar-benar dinyanyikan. Koor massal tercipta. Semua yang tahu liriknya ikut bernyanyi dengan suara terbaik. Gary tak perlu repot-repot bernyanyi jika dia mau "magabut". 

3. Extreme memainkan 13 lagu, termasuk mengcover lagu-lagu Queen

Syahdu, Rintik Hujan Iringi 'More Than Words' Extreme di JogjaROCKartaGary Cherone (kiri) dan Pat Badger (kanan) dari grup musik Extreme bernyanyi bersama di konser JogjaRockarta 2019, Minggu, 3 November 2019 di Yogyakarta - IDN Times/Yogie Fadila

Puas bersenandung syahdu dalam balutan rintik hujan, band yang terakhir kali manggung di Indonesia pada 2008 ini kembali memanaskan panggung dengan nomor ciamik Cupid's Dead.

Secara total, dalam waktu sekitar satu jam, Extreme memainkan 13 lagu–termasuk We Are the Champions milik Queen yang di-cover secara spontan. Mereka juga sempat memainkan penggalan lagu Crazy Little Thing Called Love dan Wanted Dead or Alive-nya Bon Jovi. 

4. Lineup JogjaRockarta 2019 menyatukan penikmat musik lintas generasi

Syahdu, Rintik Hujan Iringi 'More Than Words' Extreme di JogjaROCKartaNuno Bettencourt dari grup musik Extreme menyihir penoton JogjaRockarta 2019 dengan permainan gitar akustiknya, Minggu, 3 November 2019 di Yogyakarta - IDN Times/Yogie Fadila

Generasi Baby Boomer yang hadir malam itu tentu sudah tidak asing lagi dengan repertoar dan referensi musik Extreme, namun bukan berarti penampilan Extreme hanya sekadar ajang nostalgia. Muda-mudi anggota generasi millennials dan Z juga tampak menikmati karya-karya Nuno dkk. 

Promotor JogjaRockarta, Anas Syahrul Alimi menyebut ada 8,700 penonton yang memadati Kridosono. Membuktikan bahwa penikmat musik berkualitas tidak mengenal batas usia, maupun latar belakang. Sesuai dengan tema yang diusung JogjaRockarta "Unity in Diversity". 

Ajang festival musik internasional di tanah Yogyakarta tersebut ditutup dengan penampilan band thrash metal Power Trip.

Baca Juga: Pertama Kali ke Yogya, Power Trip Langsung Coba Aktivitas Unik

Topik:

  • Yogie Fadila
  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya