5 Alasan Top Gun: Maverick Sukses Raup hingga US$1 Miliar

Kalahkan pendapatan film Marvel dan DC pada 2022

Top Gun: Maverick meraih 'mahkota' box office karena berhasil menjadi film pertama dengan pendapatan yang menembus US$1 miliar pada tahun 2022, mengalahkan film Marvel dan DC. Jika dikonversikan ke dalam rupiah adalah setara Rp14,97 triliun, benar-benar jumlah yang fantastis. 

Tentu saja, hal ini bukan tanpa alasan. Top Gun: Maverick merupakan sekuel paling ditunggu-tunggu dari film Top Gun (1986), tentang kembalinya sang pilot senior, Pete "Maverick" Mitchell (Tom Cruise) ke dunia penerbangan. Berikut alasan yang melatarbelakangi kesuksesan dari film tersebut.

1. Sekuel film ini berhasil dieksekusi menjadi lebih bagus dari film originalnya

Tidak dapat dimungkiri, rata-rata film yang mampu menembus pendapatan hingga US$1  miliar adalah film franchise. Namun, film franchise memiliki tantangannya sendiri, yaitu bagaimana mengeksekusi film tersebut untuk tetap relevan dengan film orisinalnya namun dengan cerita yang baru.

Hal ini cukup tricky, mengingat terbukti banyak film franchise yang gagal atau turun rating akibat ketidakpuasan para fans akan hasilnya. Kebanyakan fans tidak puas dengan franchise yang melenceng jauh dari kisah aslinya, atau terlalu banyak karakter baru yang dimasukkan. 

Namun, tidak demikian dengan Top Gun: Maverick. Film ini benar-benar relevan dan bahkan bisa dibilang lebih bagus dibandingkan versi originalnya. Top Gun (1986) sendiri sudah menggaet banyak penggemar dari generasi lama, mereka pun mengklaim bahwa Top Gun (1986) memberikan pengalaman sinematik yang berbeda, ditambah dengan kecanggihan teknologi abad 20 yang menambah dinamika visual pada sekuel ini, fans benar-benar dibuat puas dengan Top Gun: Maverick.

Apalagi, performa memukau dari Tom Cruise yang berperan sebagai Pete "Maverick" Mitchell, yang semakin menyempurnakan film ini sejak 1986. Walaupun sudah berumur, Tom Cruise masih hampir terlihat sama dengan 36 tahun yang lalu.

2. Penundaan perilisan hingga 5 kali

Salah satu alasan paling mengejutkan dari kesuksesan pendapatan film Top Gun: Maverick, adalah penundaan alias delay pada tanggal rilisnya, kok bisa? 

Awalnya, Top Gun: Maverick direncanakan rilis pada tahun 2019, dan mundur ke tahun 2020 karena harus merekam ulang beberapa adegan action yang memang cukup rumit. Namun, sebagaimana kita semua ketahui, pandemi menerjang dunia pada awal tahun 2020, dan pascapandemi, Top Gun: Maverick harus mengalami kemunduran tayang hingga empat kali. Sehingga, total delay mencapai lima kali. 

Ajaibnya, justru pengumuman-pengumuman akan keterlambatan ini lah yang membangun hype para fans akan film ini. Antusiasme publik justru malah makin terpacu, dan membuat film ini menjadi salah satu film paling dinanti-nanti sebelum ditayangkan. 

3. Minim ulasan yang negatif

5 Alasan Top Gun: Maverick Sukses Raup hingga US$1 MiliarSkor ulasan Top Gun: Maverick di Rotten Tomatoes (rottentomatoes.com)

Tak lama setelah pertama kali film ini tayang, sebagian besar kritikus memberikan film tersebut ulasan yang sangat positif, dan sebagian besar dari mereka memang mengklaim keunggulan sekuel ini dibandingkan film originalnya. Sejak itu, skor Top Gun: Maverick pada situs Rotten Tomatoes mencapai 96 persen dengan total 423 ulasan, dan hanya ada 15 ulasan yang negatif. Disempurnakan dengan Metascore dengan skor 99 persen.

Dengan banyaknya ulasan positif yang beredar bahkan kurang dari 24 jam setelah rilis, tentu memicu audience di luar sana, yang bahkan tidak update dengan perkembangan film untuk berbondong-bondong datang ke bioskop demi menonton film ini. Kekuatan pemasaran mulut ke mulut dari para moviegoers juga menjadi salah satu faktor krusial yang mendorong ramainya penonton film ini di bioskop. 

4. Tom Cruise menolak 'Top Gun: Maverick' untuk ditayangkan oleh layanan streaming

Sejak pandemi berlangsung, banyak rumah produksi film yang memilih untuk menayangkan film mereka di bioskop secara terbatas sebelum merilis filmnya di layanan streaming seperti HBO, Netflix, Hulu, Apple TV, dan lain-lain. Hal ini menjadi strategi agar film tidak rugi.

Namun berbeda hal nya dengan Top Gun: Maverick, Tom Cruise sendiri mendesak agar film ini wajib tayang di bioskop, dia begitu percaya diri sehingga permintaannya tersebut dikabulkan. Hal ini membuat penonton reguler tidak punya pilihan lain selain harus merogoh kocek dan nonton di bioskop. Mereka tidak akan bisa menikmati film ini di rumah, sebab tidak akan beredar di layanan streaming dalam waktu dekat.

Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor mengapa penonton Top Gun: Maverick di bioskop begitu ramai sehingga penghasilan film menjadi membludak di seluruh dunia. 

5. Produksi film bekerja sama dengan anggota Navy SEAL asli

Ketika Tom Cruise berperan sebagai pilot Angkatan Laut Pete "Maverick" Mitchell dalam Top Gun klasik 1986, perannya tersebut menginspirasi banyak orang untuk bergabung dengan Angkatan Laut. Sekarang, sekuel Top Gun: Maverick, melanjutkan kemitraannya dengan Angkatan Laut Amerika Serikat dan kembali menginspirasi generasi berikutnya untuk bergabung dengan angkatan bersenjata.

Veteran Angkatan Laut Amerika Serikat, Jeff Gage, ingat saat pertama kali ia menonton film blockbuster asli yang sedang hit kala itu ketika dia masih junior di perguruan tinggi dengan ayahnya yang seorang veteran Angkatan Laut. Gage kemudian bekerja sebagai perwira penerbangan di Angkatan Laut Amerika Serikat selama 30 tahun.

Jeff Gage kemudian bekerja sebagai instruktur untuk film Top Gun: Maverick. Produser film, Jerry Bruckheimer, mengatakan bahwa para aktor menjalani tiga bulan pelatihan yang melelahkan dalam militer dan bekerja dengan sekolah TOPGUN Angkatan Laut untuk mempelajari dunia penerbangan.

Glen Roberts yang merupakan direktur Kantor Penghubung Angkatan Udara Amerika Serikat, mengatakan bahwa Angkatan Laut Amerika Serikat menyediakan dua kapal induk, empat pangkalan, dan pembimbing penerbang yang sebenarnya untuk pembuatan film sekuel ini.

Hal ini lah yang menyebabkan minimnya flaw atau cacat produksi pada film ini. Sebab, film ini benar-benar memanfaatkan anggarannya dengan maksimal. Tidak heran, jika banyak orang asli militer yang menyukai dan merekomendasikan film ini. Untuk membuat film militer yang baik sungguh tidak mudah, sebab jika kurang riset dan pelatihan, sebuah film bertema militer akan terlihat tidak relevan, kurang realistis, sehingga 'jiwa' pada filmnya kurang terasa.

Top Gun: Maverick menjadi film pertama Tom Cruise yang menembus pendapatan US$1 miliar. Puncak box office sebelumnya adalah film War of the Worlds karya Steven Spielberg, yang menghasilkan USD $243,3 juta pada tahun 2005. Top Gun: Maverick bahkan mengalahkan pendapatan  behemoth Marvel 2022 yakni Doctor Strange 2 (USD $950 juta) dan DC 2022 The Batman (USD $770 juta).

Kira-kira film apa lagi nih yang punya potensi menembus angka pendapatan US$1 miliar pada tahun ini? 

Tamara Puspita Ayu Photo Community Writer Tamara Puspita Ayu

I write what i know & know what i write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya