Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengungkap Opening Dandadan yang Penuh Elemen Okultisme

Ken Takakura karakter Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)
Intinya sih...
  • Lagu Otonoke dari anime Dandadan memiliki lirik sarat dengan nuansa okultisme dan simbolisme yang dalam.
  • Penggunaan mantra, referensi makhluk mistis, dan tokoh horor terkenal Jepang menambah lapisan misteri pada lagu ini.
  • Referensi ke angka 4, Sai no Kawara, dan budaya populer Jepang seperti creepypasta semakin memperkaya makna lagu Otonoke.

Lagu pembuka "Otonoke" dari anime Dandadan bukan hanya sekadar lagu yang catchy, tetapi juga menyimpan banyak rahasia dan simbolisme. Judul lagu itu sendiri, "Otonoke," memiliki makna yang dalam. Kata "oto" berarti suara atau nada, sedangkan "ke" merujuk pada sesuatu yang aneh atau supranatural. Ini menunjukkan bahwa lagu tersebut memiliki hubungan dengan dunia spiritual dan mistis.

Selain judulnya yang penuh makna, lirik lagu Otonoke juga mengandung banyak referensi ke dunia supernatural. Lagu ini seolah-olah mengajak pendengar untuk masuk ke dalam dunia mistis yang penuh dengan roh-roh dan makhluk aneh.

Secara keseluruhan, opening atau lagu pembuka Otonoke merupakan sebuah karya seni yang kompleks dan penuh makna. Penasaran dengan makna di balik setiap lirik dan visual dalam lagu "Otonoke"? Mari kita bedah bersama dan temukan rahasia tersembunyi di balik opening atau lagu pembuka anime Dandadan yang penuh misteri ini.

1. Referensi ilmu gaib dalam lirik

Salah satu lirik menarik dalam lagu Otonoke adalah pengulangan mantra "Kuwabara Kuwabara". Mantra ini berasal dari Jepang dan dipercaya memiliki kekuatan untuk melindungi diri dari petir dan roh jahat.

Kata "Kuwabara" sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti "ladang murbei". Ada sebuah legenda Tiongkok yang menyatakan bahwa pohon murbei tidak pernah tersambar petir. Oleh karena itu, mantra ini dianggap memiliki kekuatan untuk melindungi diri dari bahaya. Penggunaan mantra ini dalam lirik Otonoke menunjukkan bahwa lagu ini tidak hanya memiliki irama yang catchy, tetapi juga mengandung pesan spiritual dan mistis.

2. Haireta adalah Referensi ke Yamanoke

Lirik "haireta" yang berulang dalam lagu Otonoke merujuk pada Yamanoke, makhluk mistis dalam cerita rakyat Jepang. Yamanoke digambarkan sebagai makhluk humanoid tanpa kepala yang memiliki wajah menyeramkan di bagian dadanya. Legenda mengatakan bahwa Yamanoke seringkali merasuki manusia, terutama wanita, dan salah satu ciri khasnya adalah mereka akan terus menggumamkan kata "haireta" secara berulang-ulang.

Penggunaan referensi mistis seperti Yamanoke dalam lagu Otonoke menambah lapisan misteri dan horor pada lagu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa lagu ini tidak hanya memiliki irama yang catchy, tetapi juga mengandung makna yang lebih dalam.

3. Sada-chan dan Kaya-chan adalah Karakter Horor Terkenal

Dalam lirik lagu Otonoke, terdapat referensi kepada dua tokoh horor terkenal di Jepang, yaitu Sada-chan dan Kaya-chan. Sada-chan adalah julukan untuk Sadako Yamamura, karakter utama dalam serial horor The Ring. Sadako adalah roh pendendam yang memiliki kekuatan untuk membunuh siapa saja yang menonton video terkutuknya.

Sementara itu, Kaya-chan adalah julukan untuk Kayako Saeki, karakter utama dalam serial horor Ju-On. Kayako adalah roh pendendam yang sangat kuat dan menakutkan. Ia memiliki kemampuan untuk merasuki orang-orang yang memasuki rumah terkutuknya. Penggunaan referensi horor dalam lirik Otonoke menambahkan lapisan misteri dan horor pada lagu tersebut. 

4. Simbolisme angka 4 dalam Otonoke

cuplikan anime Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Dalam budaya Jepang, angka 4 dianggap sebagai angka yang membawa sial. Hal ini dikarenakan pengucapan angka 4 dalam bahasa Jepang, "shi," mirip dengan pengucapan kata "kematian". Oleh karena itu, angka 4 sering dihindari dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.

Dalam lirik lagu Otonoke, angka 4 digunakan secara berulang-ulang. Selain itu, terdapat juga referensi ke waktu 4:44, yang dianggap sebagai waktu mistis di Jepang. Selain itu, lirik lagu juga menyebutkan makhluk misterius dengan tinggi 4 shaku 4 sun 4 bu, yang mungkin merujuk pada makhluk mitos dalam budaya Jepang.

Penggunaan angka 4 dalam lagu Otonoke memberikan makna simbolik yang kuat. Angka ini tidak hanya sekadar angka, tetapi juga memiliki konotasi mistis dan seram. Oleh karena itu, penggunaan angka 4 dalam lagu ini menambah lapisan makna dan misteri pada lagu tersebut.

5. Referensi mistis Sai no Kawara dan Tsumiageteku Top of Top

cuplikan anime Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Lirik lagu Otonoke juga mengandung referensi ke dunia spiritual dan mistis, salah satunya adalah "Sai no Kawara." Sai no Kawara adalah sebuah tempat di dunia bawah dalam kepercayaan Buddha, di mana jiwa-jiwa anak-anak yang meninggal sebelum waktunya berkumpul.

Lirik "Tsumiageteku top of top" merujuk pada sebuah legenda yang berkaitan dengan Sai no Kawara. Menurut legenda, jiwa-jiwa anak-anak yang berada di Sai no Kawara harus menumpuk batu untuk mencapai keselamatan. Namun, iblis-iblis dari neraka selalu berusaha untuk menghancurkan tumpukan batu tersebut.

Jizō Bosatsu, dewa pelindung anak-anak, bertugas untuk melindungi jiwa-jiwa anak-anak yang berada di Sai no Kawara. Ia membantu mereka menumpuk batu dan melindungi mereka dari serangan iblis. Referensi ini menunjukkan bahwa lagu Otonoke memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar hiburan.

6. Otsukare Sama yan sebuah referensi horor

Seiko Ayase karakter Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Lagu Otonoke juga mengandung referensi ke budaya populer Jepang, termasuk creepypasta. Salah satu referensi yang menarik adalah penggunaan frase "otsukare sama yan" pada lirik lagu.

Secara umum "otsukare sama" adalah ungkapan yang digunakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atau penghargaan kepada seseorang. Namun dalam konteks tertentu, terutama dalam dunia internet, frase ini dapat memiliki makna yang lebih gelap. Ada sebuah creepypasta Jepang yang menggunakan frase ini untuk mengutuk seseorang.

Dengan menggunakan frase ini dalam lirik lagu Otonoke, penulis lagu seolah-olah ingin memberikan nuansa horor dan misteri pada lagu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa lagu Otonoke tidak hanya memiliki irama yang catchy tetapi juga mengandung makna yang lebih dalam.

Secara keseluruhan, lagu "Otonoke" tidak hanya berfungsi sebagai pembuka anime Dandadan, tetapi juga sebagai sebuah karya seni yang kompleks dan multi-layer. Melalui liriknya yang penuh simbolisme dan referensi budaya, lagu ini berhasil menciptakan atmosfer yang misterius dan mencekam.

Penggunaan elemen okultisme dalam lagu ini semakin memperkaya makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh sang pencipta. Dengan demikian, "Otonoke" tidak hanya menjadi sebuah lagu populer tetapi juga menjadi sebuah karya seni yang patut untuk dikaji lebih dalam.

Lagu "Otonoke" dari Creepy Nuts berhasil menyajikan sebuah perpaduan unik antara musik modern dan elemen okultisme. Liriknya yang penuh simbolisme dan referensi budaya membuat lagu ini menjadi lebih dari sekadar sebuah lagu pembuka anime. Melalui lagu ini, kita diajak untuk menyelami dunia yang penuh misteri dan keajaiban.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
jajang nurjaman
Editorjajang nurjaman
Follow Us