6 Arc One Piece yang Paling Memicu Perdebatan di Kalangan Fans

Kamu termasuk yang suka atau yang sebal, nih?

Intinya Sih...

  • Arc Thriller Bark memiliki momen legendaris, tema horor, dan pertempuran epik.
  • Kritik terhadap arc ini meliputi kurangnya keterhubungan dengan alur cerita utama dan karakter yang kurang disukai.
  • Pulau Manusia Ikan menampilkan narasi mendalam tentang rasisme, namun banyak penggemar merasa kecewa dengan durasinya.

Meski meraih popularitas global dan memiliki pengaruh yang tak terbantahkan pada industri anime dan manga, One Piece karya Eiichiro Oda tak luput dari momen-momen kontroversial yang telah memecah belah para penggemarnya. Wajar saja, mengingat ini adalah cerita yang sangat panjang dengan basis penggemar yang besar sehingga tidak semua orang akan menyukai setiap bagiannya.

Meskipun sebagian besar arc cerita di One Piece dipuji, beberapa di antaranya telah menimbulkan perdebatan sengit di kalangan penggemar. Mereka masih terus memperdebatkan kualitas keseluruhan arc-arc tersebut dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti tempo cerita, gaya penulisan, pertempuran, dan banyak lagi. Berikut adalah arc-arc yang paling kontroversial yang memicu perdebatan dalam keseluruhan perjalanan epik serial bajak laut legendaris ini. Yuk, langsung saja simak!

1. Arc Thriller Bark: Kreatif tapi terasa kurang terhubung

6 Arc One Piece yang Paling Memicu Perdebatan di Kalangan FansBartholomew Kuma dan Gecko Moria karakter One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Arc Thriller Bark memiliki keunikan tersendiri dengan tema film horor klasiknya, menghadirkan makhluk-makhluk menarik seperti zombie dan hantu. Tidak hanya itu, arc ini juga menjadi panggung bagi sejumlah momen legendaris yang dicintai penggemar, seperti kerja sama epik antara Bajak Laut Topi Jerami dalam menghadapi Gecko Moria dan Oars, atau pertemuan menegangkan antara Zoro dan Bartholomew Kuma.

Namun, terdapat beberapa aspek dalam arc Thriller Bark yang kurang disukai oleh sebagian penggemar. Selain keterlibatan Kuma yang terkesan terlambat, arc ini terasa kurang terhubung dengan alur cerita utama, yang dianggap mengecewakan setelah arc-arc besar yang mengubah dunia seperti Alabasta atau Enies Lobby. Banyak juga yang kurang menyukai kelompok Bajak Laut Thriller Bark itu sendiri, dan Gecko Moria sering kali disebut sebagai salah satu penjahat paling menyedihkan dan kurang populer di seluruh One Piece.

2. Arc Pulau Manusia Ikan: Arc krusial dengan antagonis yang kurang berkesan

6 Arc One Piece yang Paling Memicu Perdebatan di Kalangan Fanscuplikan Arc Pulau Manusia Ikan (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Arc Pulau Manusia Ikan telah lama dinantikan oleh para penggemar sejak sebelum timeskip, sehingga banyak spekulasi bermunculan seputar lokasi misterius ini. Setelah dua tahun berlatih dan berkembang, Luffy dan krunya akhirnya berkesempatan mengunjungi pulau tersebut. Arc ini menghadirkan narasi penting yang mengangkat tema-tema mendalam tentang rasisme dan diskriminasi, serta menampilkan adegan-adegan aksi seru di mana Bajak Laut Topi Jerami dapat memamerkan kekuatan dan teknik baru mereka.

Namun, tidak sedikit penggemar yang merasa kecewa dengan arc Pulau Manusia Ikan, menganggapnya tidak memuaskan dan tidak sepadan dengan penantian panjang. Kekecewaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sikap mesum Sanji yang berlebihan, durasi arc yang cukup panjang, dan kehadiran Hody Jones, yang dianggap sebagai salah satu penjahat paling lemah dan kurang berkesan dalam serial ini, sehingga tidak menimbulkan ancaman yang nyata bagi sebagian besar penonton.

3. Arc Negeri Wano: Sebuah mahakarya yang panjang dengan ending yang tergesa-gesa

6 Arc One Piece yang Paling Memicu Perdebatan di Kalangan Fanscuplikan Arc Negeri Wano (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Arc Negeri Wano tidak diragukan lagi merupakan salah satu arc paling penting, tidak hanya dalam One Piece tetapi juga dalam seluruh dunia manga. Reputasinya yang gemilang tidak hanya dibangun dari berbagai elemen positifnya, seperti lokasi yang menarik, karakter-karakter yang karismatik, pertempuran epik, dan alur cerita yang menguras emosi tetapi juga karena panjangnya yang luar biasa. Dengan hampir 150 bab, arc Negeri Wano adalah arc terpanjang dalam serial ini dan menariknya sebagian besar penggemar tampaknya tidak mempermasalahkan hal ini.

Tentu saja, ada juga yang mengkritik durasi arc ini, terutama mereka yang telah mengikuti perjalanan selama empat tahun. Namun, aspek paling kontroversial dari arc Negeri Wano adalah bagian penutupnya. Beberapa penggemar merasa bahwa ending-nya terlalu terburu-buru dan mereka menduga Oda melakukan ini agar bisa segera beralih ke arc berikutnya. Setelah bertahun-tahun pengembangan cerita yang mendalam, sebuah akhir yang singkat tentu dapat mengecewakan sebagian penggemar.

Baca Juga: 7 Kelompok Bajak Laut Terkuat One Piece yang Sudah Tidak Aktif

4. Arc Dressrosa: Arc seru dan emosional dengan banyak masalah pacing

6 Arc One Piece yang Paling Memicu Perdebatan di Kalangan Fanscuplikan Luffy vs Doflamingo di arc Dressrosa (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Donquixote Doflamingo adalah salah satu antagonis paling populer di One Piece sehingga tak mengherankan jika arc yang berfokus padanya, arc Dressrosa menjadi sorotan utama. Pulau Dressrosa sendiri dengan pengaruh budaya Spanyol dan Italia serta penduduk mainannya yang unik menghadirkan suasana yang berbeda. Pertempuran klimaks antara Monkey D. Luffy dan Doflamingo pun menjadi tontonan yang luar biasa, terutama dengan diperkenalkannya transformasi Gear 4 Luffy. Banyak penggemar juga menikmati kilas balik yang disajikan dalam arc ini, seperti kisah masa lalu Rebecca dan perkembangan karakter Law.

Namun, arc Dressrosa juga menjadi salah satu arc yang paling menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar. Beberapa merasa kurang puas karena sebagian besar cerita berlangsung di lokasi yang sama atau serupa, sehingga aksi terkadang terasa repetitif dan monoton. Kritik utama ditujukan pada durasinya yang panjang, dikombinasikan dengan pacing yang lambat dan kilas balik yang terlalu sering. Masalah ini sudah terlihat jelas dalam versi manga arc Dressrosa, namun anime justru memperparahnya, karena Toei Animation berulang kali menggunakan adegan yang sama untuk memperpanjang durasi narasi yang sudah sangat panjang ini.

5. Arc Skypiea: Petualangan mengagumkan yang kerap disalahpahami

6 Arc One Piece yang Paling Memicu Perdebatan di Kalangan Fanscuplikan Arc Skypiea di anime One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Arc Skypiea selalu menjadi perdebatan di kalangan penggemar karena banyaknya elemen tak lazim yang justru bertentangan dengan ekspektasi umum terhadap sebuah arc One Piece. Berlatar di pulau-pulau langit yang legendaris, arc ini menghadirkan sedikit sekali pengguna Buah Iblis dan tidak menampilkan bajak laut atau marinir (selain Bajak Laut Topi Jerami). Hal ini membuat arc Skypiea terasa terisolasi dari keseluruhan cerita hingga beberapa orang menganggapnya sebagai filler selama bertahun-tahun.

Namun, reputasi arc Skypiea perlahan-lahan membaik dalam beberapa tahun terakhir. Banyak penggemar kini membelanya, justru karena alasan-alasan yang sebelumnya digunakan untuk mengkritiknya. Pulau-pulau langit adalah tempat magis yang berbeda dari lokasi lain dalam serial ini, kilas balik Noland dan Kalgara ternyata sangat menyentuh hati dan Enel dianggap sebagai salah satu antagonis paling menarik dan kuat. Selain itu, perkembangan terbaru dalam cerita menunjukkan bahwa arc Skypiea jauh lebih penting daripada yang diperkirakan sebelumnya.

6. Arc Long Ring Long Land: Arc komedi lucu yang beberapa orang anggap mengganggu dan tidak penting

6 Arc One Piece yang Paling Memicu Perdebatan di Kalangan FansFoxy, Porche, dan Hamburg karakter One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Arc Long Ring Long Land hadir tepat setelah Skypiea dan entah bagaimana berhasil memicu kontroversi yang lebih besar daripada pendahulunya. Arc ini jelas memiliki nuansa komedi yang lebih kental, berfokus pada petualangan konyol Bajak Laut Foxy dan kapten mereka, Foxy yang menantang Bajak Laut Topi Jerami dalam permainan Davy Back Fight. Hasilnya adalah sebuah arc yang penuh dengan momen-momen lucu dan menghibur serta terasa seperti jeda yang pas di antara arc-arc yang lebih serius dan intens.

Namun, kualitas arc Long Ring Long Land masih menjadi perdebatan di kalangan penggemar hingga saat ini. Meskipun banyak yang menyukai nuansa komedinya, format unik, dan karakter-karakternya yang kocak, ada juga yang menganggap Foxy dan krunya sangat menjengkelkan. Davy Back Fight sendiri dianggap membosankan dan tidak relevan, karena sejauh ini belum terlihat dampaknya pada plot utama cerita. Versi anime juga ikut andil dalam penerimaan negatif arc ini. Toei Animation sendiri menambahkan beberapa episode filler dengan peristiwa-peristiwa baru yang kurang menarik dibandingkan versi manga, membuat keseluruhan arc terasa terlalu panjang dan bertele-tele.

Namun, perdebatan dan diskusi yang muncul justru menunjukkan betapa One Piece telah berhasil menggugah emosi dan pemikiran para penggemarnya. Mari terus mengikuti perjalanan Luffy dan kru Topi Jerami, sambil menghargai setiap arc. Baik yang kita sukai maupun yang kurang kita nikmati, karena semuanya merupakan bagian dari petualangan epik yang tak terlupakan ini.

Baca Juga: 10 Arc One Piece Paling Populer Sepanjang Masa, Mana Favorit Kamu?

jajang nurjaman Photo Community Writer jajang nurjaman

Order undangan nikah online murah di https://invee.me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya