2. Sundel Bolong (1981)

Sundelbolong (dok. Rapi Films/Sundelbolong)

Film horor ini disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Suzanna juga bermain dalam film ini sebagai Alisa, seorang mantan pekerja seks. Ia berhenti dari pekerjaannya dan menikah dengan Hendarto.

Alisa kemudian bekerja di butik milik pengusaha Rudi. Kecantikan Alisa membuat Rudi terpesona dan menggodanya. Tetapi Alisa menolak Rudi dan menamparnya. Tak terima, Rudi menyuruh orang untuk melampiaskan dendam.

Alisa diperkosa hingga hamil. Saat menggugurkan kandungannya seorang diri, Alisa mengalami pendarahan dan meninggal. Sejak itu, arwahnya gentayangan. Meneror setiap orang yang telah merusak hidupnya hingga mereka mati satu per satu.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Film dan Series Indonesia Bergenre Thriller Tahun 2023

3. Pengabdi Setan (1980)

Pengabdi Setan (dok. Rapi Films/Pengabdi Setan)

Pengabdi Setan merupakan film horor yang disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Berkisah tentang sebuah keluarga kaya tetapi tidak religius. Kejadian horor dimulai ketika sang ibu, Mawarti, meninggal dunia. Ayah dan dua orang anak dalam keluarga itu kemudian mengalami kejadian mistis yang tidak hanya menganggu, melainkan juga meneror dan mengancam nyawa mereka.

Di tengah peristiwa mencekam, datanglah Darminah, seorang pekerja rumah tangga baru. Tetapi kehadiran perempuan itu justru memperparah terjadinya hal mistis. Satu demi satu korban pun berjatuhan.

4. Catatan Si Boy (1987)

Catatan si Boy (dok. Bola Dunia Film/Catatan Si Boy)

Tak hanya genre horor, film drama jadul pun ada di Netflix, salah satunya Catatan Si Boy. Film garapan sutradara Nasri Cheppy ini menceritakan Boy, seorang pria kaya dan playboy. Setelah kekasihnya, Nuke, pergi ke London, Boy pun menjadi rebutan Vera, seorang anak diplomat dan perempuan lainnya bernama, Ocha.

Boy pun tertarik pada Vera. Namun, drama semakin kompleks ketika pacar Vera mengetahui hubungan mereka. Film ini telah melahirkan banyak sekuel, serial televisi, hingga remake.

5. Bisa Naik Bisa Turun (1991)

Bisa Naik Bisa Turun (dok. Soraya Intercine Films/Bisa Naik Bisa Turun)

Genre komedi pun tak ketinggalan, kali ini ada grup lawak Warkop DKI dalam film Bisa Naik Bisa Turun. Film ini disutradarai oleh Arizal. Ceritanya tentang Dono, Kasino, dan Indro yang mengikuti pelatihan menjadi satpam.

Rupanya komandan latihan itu adalah Diding, seorang pasien rumah sakit jiwa yang kabur. Seperti film Warkop DKI pada umumnya, Bisa Naik Bisa Turun berisi lelucon menghibur dari grup komedi ini.

6. Tjoet Nja' Dhien (1988)

Tjoet Nja' Dhien (dok. Kanta Indah Film/Tjoet Nja' Dhien)

Film biopik sejarah ini disutradarai oleh Eros Djarot, menceritakan perjuangan Cut Nyak Dhien, seorang wanita asal Aceh dalam memimpin para gerilyawan melawan pasukan Belanda pada zaman penjajahan.

Film ini memborong delapan Piala Citra, termasuk untuk Film Terbaik. Tjoet Nja' Dhien juga merupakan film Indonesia pertama yang tayang di Festival Film Cannes.

7. Tiga Dara (1956)

Tiga Dara (dok. Perfini/Tiga Dara)

Tiga Dara merupakan film drama musikal garapan sutradara Usmar Ismail. Film ini menceritakan seorang wanita muda bernama Nunung yang selalu dijodohkan oleh neneknya. Dua adiknya, Nenny dan Nana, juga diam-diam membantu Nunung. Nunung merasa marah dengan perjodohan itu meski ia mengerti niat baik neneknya sejak ibu mereka meninggal.

Tujuh film jadul Indonesia di atas bisa disaksikan di Netflix. Dari cerita horor, sejarah perjuangan, komedi menghibur, hingga drama percintaan. Film mana saja yang sudah kamu tonton?

Baca Juga: 9 Film Horor Indonesia Angkat Cerita Tentang Desa Angker dan Terkutuk