Pujaan Hatiku, Karya Monumental Jikustik Diciptakan 10 Tahun Lalu
Pujaan Hati hampir menjadi lagu dangdut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Saat pertama kali dirilis ke publik tahun 2013, lagu Pujaan Hatiku yang diciptakan oleh Adhitya Bagaskara, menjadi salah satu karya monumental era kedua Jikustik, setelah vokalis Pongki Barata hengkang.
Lagu ini dinilai istimewa bagi Jikustik lantaran beberapa beberapa bagian lagu berirama atau cengkok melayu yang dinilai sangat berbeda dari karya Jikustik lainnya.
"Ada cerita menarik yang belum diketahui oleh para penggemar karya Jikustik. Ketika lagu Pujaan Hatiku selesai saya ciptakan, ada rencana untuk dinyanyikan seorang penyanyi dangdut yang sangat dikenal di kalangan pencinta musik Indonesia. Hal ini karena beberapa bagian dalam lagu ini memiliki nuansa cengkok Melayu yang kental," ungkap Adhitya Bagaskara, pencipta lagu Pujaan Hatiku.
1. Single ketiga dari mini album Back 4 Good
Setelah 10 tahun berlalu, lagu Pujaan Hatiku bakal menjadi single ketiga dari Mini Album Back 4 Good, yang dirilis bertahap hingga akhir tahun 2023 dengan judul Pujaan Hatiku (Alter Version). Pemberian judul Alter Version tidak hanya menunjukkan makna sebagai versi alternatif, tetapi juga memiliki signifikansi khusus bagi Jikustik yang memasuki era ketiga pada tahun 2023.
Proses kreatif dalam menciptakan lagu Pujaan Hatiku (Alter Version) melalui serangkaian ide kreatif yang memakan waktu, mengingat karya ini sangat berbeda dari karya-karya sebelumnya yang dikenal dengan melodi dan lirik yang kuat. Keberadaan Icha Aji, yang kini menjadi vokalis utama Jikustik, akhirnya berhasil mengembalikan karya monumental.
Baca Juga: Profil Jikustik, Band Kelahiran Jogja yang Eksis Sejak 1996
Baca Juga: Roega Thrapsody, Misi Sheila on 7 dan Jikustik untuk Dunia Pendidikan