TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cek Toko Sebelah 2 Angkat Isu Perceraian hingga Childfree

Bumbu komedi menyegarkan film

Jumpa pers Cek Toko Sebelah 2, di Jogja City Mall, Sabtu (17/12/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Sutradara Ernest Prakasa mengenalkan karya terbarunya, film Cek Toko Sebelah 2. Film yang merupakan sekuel dari judul yang sama pada 2016 ini, mendapat sambutan meriah saat diputar di bioskop XXI Jogja City Mall, Sabtu (17/12/2022).

Film yang mengangkat cerita keluarga dengan segala permasalahan dan kebahagiaan ini akan resmi tayang pada Kamis (22/12/2022).

"Kalau pengen nonton film drama komedi keluarga di luar pada hiburan, yang mungkin memberi makna, mendekatkan keluarga tontonlah Cek Toko Sebelah 2 di bioskop bersama orang tersayang," kata Ernest.

1. Bumbu humor yang memancing gelak tawa

Cek Toko Sebelah 2. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Cek Toko Sebelah 2 ini mencoba menonjolkan permasalahan perceraian dalam keluarga hingga childfree (memilih tidak memiliki anak). Meski mengangkat isu yang terbilang berat, namun bumbu komedi yang disajikan menjadi penyegar film ini.

Penonton yang datang menyaksikan Cek Toko Sebelah 2 tampak menyambut dengan gelak tawak, menyaksikan akting dari para pemeran yang banyak diisi oleh para komika. Film berdurasi 2,5 jam ini memang telah melalui riset yang cukup dalam. 

Ernest mengaku sempat mengobrol dengan psikolog untuk memperdalam risetnya. "Aku ngobrol dengan psikolog soal perceraian, bagaimana menyembunyikan trauma. Lebih ngobrol ke dinamikanya," ujar Ernest.

Baca Juga: 5 Film dan Series Arahan Bene Dion, Menghibur sekaligus Menyentuh

2. Isu childfree yang diangkat

Ernest Prakasa di IDN Media HQ, Jakarta pada Selasa (29/11/2022) (IDN Times/Rafifa Shabira)

Selain masalah perceraian isu yang diangkat lainnya tentang childfree. Isu ini memang baru hangat dibicarakan juga. Ernest merasa hal ini juga perlu diangkat.

"Aku pribadi ngerasa sejak aku punya anak, ngurus dua anak menguras energi. Punya anak itu adalah hak, bukan kewajiban. Ngurus anak gak gampang. Ketika di film ini bisa menyentil itu aku manfaatin, tapi karena cukup sensitif, jadi penyampaiannya gak frontal," kata Ernest.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Produksi Palari Films, A24-nya Indonesia

Berita Terkini Lainnya